This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday, September 20, 2018

Bahaya! Tergoda Rayuan di Media Sosial


“Hello dear...how are you?”....Tiba-tiba ada inbox di sosmed. Pas dilihat fotonya wajah bule ganteng, dengan nama yang bagus, tapi ....yang pasti, gak kenal.

Mungkin ada sebagian orang yang meladeni, kalau saya, langsung delete.

Memang media sosial memberikan kemudahan dalam akses informasi, bersosialisasi dan berkomunikasi antara satu sama lain, kapan pun dan dimana pun tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Media sosial buat sebagian orang bisa menjadi panggung untuk menunjukan eksistensinya. Karena lewat media sosial semua bisa ditampilkan, dari mulai apa yang dimakan, dipikirkan sampai dirasakan perasaan pribadinya. Media sosial kita sendiri memang milik pribadi tapi apa yang ditampilkan menjadi konsumsi publik.

Hanya dengan ujung jari , yang dimasukkan melalui media sosial mampu tercipta interaksi yang luas, bisa menjadi sumber penghasilan, mendekatkan yang jauh, dan banyak juga efek negatifnya seperti aksi kejahatan, pemerkosaan, penculikan, penggelapan, dan lain-lain yang dilakukan melalui media sosial sebagai perantaranya.

Seperti dalam film SEDUCED, sinopsisnya begini : seorang wanita muda, sejak suaminya meninggal, kesibukannya hanya bekerja dan membesarkan anak perempuannya yang masih remaja. Anak perempuannya iseng memasukkan data ibunya ke media sosial, hingga akhirnya ada seorang pria muda yang ingin berkenalan dan minta untuk bertemu ibunya. Setelah dipaksa anaknya, si ibu mau menemui pria tersebut. 

Dan saat pertemuan itu, pria muda itu menggoda dengan kata-kata manis dan rayuan-rayuan serta gerak-gerik yang akhirnya membuat si wanita menjadi tergoda. Pertemuan rutin dilakukan, rayuan-rayuan terus berjalan, sampai pada rayuan dari pria itu agar si wanita menuruti semua keinginannya, selain sex, pria itu meminta uang pada si wanita. Wanita itu diperalat, untuk mengambil uang di perusahaan tempat dia bekerja. Akhirnya si wanita tersadar, bahwa cinta pria itu palsu, dan ternyata korban dari si pria sudah banyak. Selain dimainkan cintanya, tubuhnya, hartanya pun diambil, bahkan sampai ada yang dibunuh. Kelanjutan ceritanya silakan nonton sendiri filmnya, yang saya akan bahas disini tentang modus kejahatan melalui media sosial.

Banyak orang yang menggunakan media sosial untuk kejahatan, dengan modus awal menggoda pengguna media sosial lain dengan kata-kata manis dan rayuan sampai orang tersebut tertarik dan tergoda.  Macam-macam kejahatan melalui media sosial saat ini sering terjadi dan mungkin akan muncul modus kejahatan-kejahatan baru yang bisa saja terjadi di media sosial seiring berkembangnya zaman.
Jadi  kita sebagai user harus waspada dalam melakukan aktivitas di media sosial. Jadikan diri kita sebagai “smart user” .

Tuesday, September 18, 2018

Lagi Berdua dengan Pasangan, Jauhkan Gadget dan Laptop


Ponsel dan laptop, alat teknologi komunikasi yang hampir semua orang miliki dan digunakan setiap hari. Fungsi awalnya sebagai penyebar informasi dan memudahkan komunikasi. Rupanya lama kelamaan bisa membuat orang menjadi kecanduan atau ketergantungan.

Seperti dalam film The Joneses Unplugged.  
Begini ceritanya, Mr dan Mrs Jones adalah pasangan muda yang aktif dan penuh cinta. Keduanya sibuk dengan aktifitas yang selalu menggunakan gadget dan laptop,  yang selalu terhubung dengan internet. Suatu saat karena kesalahan automatic text di gadgetnya maka hubungan pernikahan mereka menjadi terancam. Mereka baru menyadari saat ada pemadaman listrik di kota yang memaksa pasangan ini berdua semalaman tanpa perangkat elektronik. 
Rupanya malam itu menjadi malam terbaik yang mereka miliki bersama dalam beberapa saat.  
Selanjutnya mereka bertekad untuk tidak menggunakan alat-alat teknologi komunikasi saat mereka sedang bersama, agar bisa mendapatkan kembali masa-masa indah perkawinan mereka.
Ternyata itu bisa dibuktikan, perkawinan mereka kembali ke jalur dan masa-masa romantisme yang indah kembali dapat mereka ciptakan, tanpa ponsel dan laptop jika mereka sedang berdua.

Mau mencoba cara Mr dan Mrs Jones?