-
Kita harus memiliki 100% keinginan untuk menjadi
public speaker yang baik (dare to dream)
-
Kita harus memiliki 100% ketekunan untuk
melangkahkan kaki (dare to action)
-
Kita harus melakukan persiapan 100% (dare to
prepare)
Jika kita mempelajari
keterampilan baru, maka kita harus mengerahkan segenap usaha dan kerja keras
agar mampu menguasai keterampilan baru tersebut. Namun hasil yang diperoleh
kadang tidak sebanding dengan usaha dan kerja yang sudah dilakukan. Kita harus
siap menerima bonus kegagalan, sebelum akhirnya mendapat kesuksesan. Karena
kegagalan dapat diubah menjadi kemenangan. “Tanamkan dalam pikiran anda untuk
menang atau belajar, maka anda tidak akan pernah gagal/kalah”.
Pembicara-pembicara terkenal
tidak pernah melupakan aspek persiapan, karena mereka yakin tanpa persiapan
sama dengan membidik tanpa sasaran. Kita tidak perlu kagum ketika melihat orang
begitu lancar berbicara saat diminta memberikan sambutan dadakan, karena orang
tersebut sebenarnya sudah mempersiapkan dirinya secara imajinatif, sudah banyak
jam terbangnya sehingga meskipun spontan, kata-katanya dapat mengalir bagai
air.
Dengan persiapan membuat kita
percaya diri. Persiapan membuat kita merasa nyaman. Persiapan sama dengan
pekerjaan rumah. Kalau kita tidak membuat PR, maka jika ditagih, keringat
dingin akan mengucur deras di dahi dan lutut gemetar. Terlebih kalau gurunya
galak. Tapi jika sudah
membuat PR, hati akan tenteram dan nyaman.
0 komentar:
Post a Comment