This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Friday, May 25, 2018

"Seorang Dokter Harus Bisa Berkomunikasi, Harus Bisa Menyampaikan Informasi Tentang Penyakit Dan Memberikan Empati"


“Seorang dokter harus bisa berkomunikasi, harus bisa menyampaikan informasi tentang penyakit dan harus bisa  memberikan empati”, itulah potongan kalimat dari Serial televisi drama medis Amerika Serikat, The Good Doctor.

Film yang dibintangi Freddie Highmore sebagai Shaun Murphy, seorang dokter bedah muda di Rumah Sakit San Jose St. Bonaventura yang menderita sindrome Autisme dan Savant.

Dokter muda ini memiliki masa kecil yang bermasalah, dengan kemampuannya yang cerdas serta penglihatan yang jelas dalam mencatat detail berbagai perubahan per menit hasil medis pasiennya dia berusaha untuk menyelamatkan nyawa si pasien, serta harus berjuang dari diskriminasi sosial. 

Dalam episode pertama The Good Doctor dengan judul Burnt Food berkisah tentang awal mula perjuangan Presiden San Jose St. Bonaventure Hospital, Dr. Aaron Glassman, untuk merekrut dokter Shaun Murphy menjadi staf dalam kelompok dokter bedah yang dipimpin oleh Dr. Neil Melendez.

Perdebatan para dewan rumah sakit, antara pro dan kontra untuk menerima kondisi Shaun Murphy sebagai dokter di rumah sakit tersebut. Karena kekurangannya yang autis dan susah untuk bersosialisasi menjadi faktor utama untuk tidak diterimanya sebagai dokter ahli di rumah sakit tersebut.

Salah satu dokter menyatakan bahwa,” Bagaimana Shaun bisa menjadi Dokter bedah disini ? Dia hanya seorang autis dan susah bersosialisasi. Sementara seorang dokter bedah harus bisa berkomunikasi karena harus bisa menyampaikan informasi tentang penyakit pasiennya dan harus bisa memberikan empati pada pasien dan keluarganya”.

Saat para dewan rumah sakit sedang rapat, Shaun Murphy baru saja mendarat di bandara dan melihat kejadian kecelakaan yang dialami seorang anak laki-laki yang sedang ditolong oleh dokter. Shaun melihat dokter tersebut salah meletakkan kain untuk menyumbat perdarahan, sehingga anak tersebut kesulitan bernafas, lalu dengan bantuan Shaun dan alat seadanya, Shaun berhasil menyelamatkan hidup seorang anak dan rupanya kejadian tersebut direkam sehingga menjadi viral di internet.

Ketika Shaun sampai di rumah sakit, para dewan melihat video viral Shaun yang sedang menyelamatkan seorang anak. Lalu rapat dewan dimulai kembali dan Shaun Murphy diminta untuk menjelaskan mengapa ia ingin menjadi seorang dokter? Ketika dewan menunggu jawaban Shaun yang sangat lama sekali, Shaun akhirnya berbicara.

“The day that the rain smelled like ice cream, my bunny went to heaven in front of my eyes. The day that the copper pipes in the old building smelled like burnt food, my brother went to heaven in front of my eyes. I couldn't save them. It's sad. Neither one had the chance to become an adult. They should have become adults. They should have had children of their own and loved those children and I want to make that possible for other people. And I want to make a lot of money so that I can have a television."

Kalau diartikan mungkin begini : “Pada hari ketika hujan berbau seperti es krim, kelinci saya pergi ke surga di depan mata saya. Pada hari ketika pipa tembaga di gedung tua berbau seperti makanan yang terbakar, saudara laki-laki saya pergi ke surga di depan mata saya. Saya tidak bisa menyelamatkan mereka. Ini menyedihkan. Tidak ada yang memiliki kesempatan untuk menjadi dewasa. Mereka seharusnya menjadi dewasa. Mereka seharusnya memiliki anak mereka sendiri dan mencintai anak-anak itu dan saya ingin membuat itu mungkin untuk orang lain. Dan saya ingin menghasilkan banyak uang sehingga saya bisa memiliki televisi”.

Jawaban Shaun tentu saja membuat seluruh sidang menitikkan air mata, Shaun Murphy, seorang dokter muda autis akhirnya dapat diterima dan menjadi bagian dokter bedah di rumah sakit tersebut.

Dari film tersebut saya tertarik untuk membahas mengenai apa yang disampaikan dari salah satu dokter dalam rapat dewan rumah sakit yang isinya bahwa seorang dokter harus bisa berkomunikasi karena ia harus bisa menyampaikan informasi tentang penyakit pasiennya dan harus bisa memberikan empati pada pasien dan keluarganya.

Memang seorang dokter wajib menguasai ilmu public speaking, seorang dokter tidak hanya cakap dalam kompetensi kedokteran tapi juga harus cakap dalam mengkomunikasikan ide-ide secara terstruktur, berbobot, dan jelas pada saat praktek maupun tidak. Karena seorang dokter, perlu menjelaskan kepada pasien. Pasien bisa mendapatkan proses penyembuhan dengan nasehat dari dokter. Dokter harus memiliki kemampuan berbicara yang baik,  dapat menenangkan hati pasien, tidak menimbulkan rasa panik dan khawatir bagi pasien dan keluarganya, dokter harus mampu mempresentasikan ide dan gagasan dengan jelas kepada banyak orang. Dokter juga harus mampu melakukan transfer ilmu dengan baik ke suster dan tentu saja pada akhirnya dapat meningkatkan rasa suka pasien dan keluarganya pada dokter tersebut.

Saturday, May 12, 2018

Anda Ingin Menjadi Public Speaker ?


Jika ya, keinginan dan ketekunan serta persiapan harus dimiliki.
-          
       Kita harus memiliki 100% keinginan untuk menjadi public speaker yang baik (dare to dream)
-          Kita harus memiliki 100% ketekunan untuk melangkahkan kaki (dare to action)
-          Kita harus melakukan persiapan 100% (dare to prepare)

Jika kita mempelajari keterampilan baru, maka kita harus mengerahkan segenap usaha dan kerja keras agar mampu menguasai keterampilan baru tersebut. Namun hasil yang diperoleh kadang tidak sebanding dengan usaha dan kerja yang sudah dilakukan. Kita harus siap menerima bonus kegagalan, sebelum akhirnya mendapat kesuksesan. Karena kegagalan dapat diubah menjadi kemenangan. “Tanamkan dalam pikiran anda untuk menang atau belajar, maka anda tidak akan pernah gagal/kalah”.

Pembicara-pembicara terkenal tidak pernah melupakan aspek persiapan, karena mereka yakin tanpa persiapan sama dengan membidik tanpa sasaran. Kita tidak perlu kagum ketika melihat orang begitu lancar berbicara saat diminta memberikan sambutan dadakan, karena orang tersebut sebenarnya sudah mempersiapkan dirinya secara imajinatif, sudah banyak jam terbangnya sehingga meskipun spontan, kata-katanya dapat mengalir bagai air.

Dengan persiapan membuat kita percaya diri. Persiapan membuat kita merasa nyaman. Persiapan sama dengan pekerjaan rumah. Kalau kita tidak membuat PR, maka jika ditagih, keringat dingin akan mengucur deras di dahi dan lutut gemetar. Terlebih kalau gurunya galak. Tapi jika sudah
      membuat PR, hati akan tenteram dan nyaman.

Thursday, May 3, 2018

Kisah Sukses Cesar Millan


Beberapa hari lalu saya melihat program TV luar, Cesar Millan’s Dog Nation. Terus terang, saya memang suka melihat program televisi yang isinya tentang binatang-binatang. Banyak pelajaran alam kehidupan binatang dan lingkungan yang bisa dipetik.
Kembali ke Cesar Millan, dia seorang ahli perilaku anjing yang sudah lebih dari 25 tahun pengalamannya. Ia dikenal lewat serial televisi The Dog Whisperer with Cesar Millan, yang diproduksi dari 2004 hingga 2012 dan disiarkan di lebih dari delapan puluh negara di seluruh dunia.
Millan pelatih anjing yang juga penulis terlaris New York Times dengan wawasannya tentang perilaku anjing. Sebelum seri The Dog Whisperer, Millan berfokus untuk merehabilitasi anjing yang sangat agresif dan mendirikan sebuah kompleks rehabilitasi, Dog Psychology Center, di South Los Angeles (2002-2008).

Dalam TV Program , Cesar Millan’s Dog Nation kali itu yang saya tonton, edisi dimana Cesar Millan bercerita pada anak laki-lakinya yang bernama Andre, tentang history nya datang ke Amerika.

Pertama kali ia datang ke Amerika, ia tinggal di kolong jembatan. Begitu sempit tempatnya dan ramai suara mobil. Andre (anak Cesar) komentar, “  Dad, don't you feel cramped and noisy sleeping here?”.
Cesar Millan menjawab : “I don't feel cramped and noisy sleeping here, because very tired, with a cardboard I take a break here. For me, this time must be passed”.
 
Cesar Millan terus bercerita pada Andre (anaknya) selama perjalanan napak tilas kisah awal tinggal di Amerika, makna dalam ceritanya yang bisa saya ambil adalah : Yang pertama jika kamu datang ke Amerika, kamu harus fokus untuk menjadi yang terbaik. Yang kedua, datang kesini tidak untuk gagal. Dan yang ketiga adalah peluang selalu terbuka di segala bidang, kamu harus ambil peluang itu.

Cerita Cesar Millan pada anaknya membuat saya berpikir, benar apa yang dikatakan Millan, untuk menjadi sukses kita harus fokus dengan tujuan yang akan kita raih, fokuslah untuk menjadi yang terbaik. Setelah itu, jangan berpikir untuk gagal, walau kendala pasti ada. Kendala itu harus dihadapi. Dan yang terakhir adalah peluang selalu terbuka di segala bidang, ambillah peluang itu. Dengan semangat pantang mundur dan keahlian yang kita miliki, gapailah cita-cita wujudkanlah mimpi. Karena kesuksesan itu dapat diraih dengan kegigihan, keuletan serta mental dan mind set.