Arus informasi begitu deras tentu saja kebutuhan
dalam melakukan komunikasi semakin berkembang. Semua orang dituntut untuk
piawai dalam berkomunikasi di hadapan publik. Public speaking skill atau
kemampuan berbicara di depan umum menjadi tolok ukur kesuksesan manusia dalam berkarier, untuk meningkatkan kepercayaan diri dan memperluas jaringan baik di dunia
bisnis , dunia politik maupun di lingkungan pertemanan.
Dengan bisa public speaking dan mengetahui
tekniknya lalu mempelajari dan mengenal potensi diri serta citra positif diri,
ini akan menjadi modal awal untuk terjun ke dalam dunia politik. Lihat saja
saat ini dengan ramainya para kandidat calon pemimpin dari beberapa wilayah
atau daerah semua menunjukkan potensi dirinya serta citra dirinya, padahal
masyarakat belum mengetahui cara kerja para calon tersebut.
Semua orang bilang bisa public speaking, padahal
public speaking itu berbeda dengan obrolan biasa seperti di arisan, yang
suasananya sangat cair dan tidak terstruktur. Orang yang bisa public speaking
sesungguhnya adalah pembicara yang memiliki alur pidato yang jelas dan memiliki
tujuan supaya materi pembicaraannya didengarkan dan diikuti oleh para
audiensnya.
Dan jangan lupa, seorang pembicara juga harus
memiliki keahlian dalam komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif adalah
komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi audiens sehingga audiens akan
bertindak, bertingkah laku, bersikap, berpola pikir sesuai dengan harapan dan
tolok ukur si pembicara. Tetapi dalam mempengaruhi orang lain tetap harus
memiliki etika dalam pelaksanaannya, misalnya dengan data yang absah serta
memiliki nilai dan norma yang benar bukan dimanipulasi atau dikarang.
Jadi para kandidat calon pemimpin dari beberapa
wilayah, hendaknya memiliki kemampuan public speaking dan memiliki keahlian
komunikasi persuasif, agar dapat menggerakkan massa.
“Speech is power, speech is to persuade, to
convert, to compel “, Ralph Waldo Emerson – Filsuf Amerika
0 komentar:
Post a Comment