Monday, January 15, 2018

“Speech Is Power, Speech Is To Persuade, To Convert, To Compel “, Ralph Waldo Emerson – Filsuf Amerika

Arus informasi begitu deras tentu saja kebutuhan dalam melakukan komunikasi semakin berkembang. Semua orang dituntut untuk piawai dalam berkomunikasi di hadapan publik. Public speaking skill atau kemampuan berbicara di depan umum menjadi tolok ukur kesuksesan manusia dalam berkarier, untuk meningkatkan kepercayaan diri dan memperluas jaringan baik di dunia bisnis , dunia politik maupun di lingkungan pertemanan.

Dengan bisa public speaking dan mengetahui tekniknya lalu mempelajari dan mengenal potensi diri serta citra positif diri, ini akan menjadi modal awal untuk terjun ke dalam dunia politik. Lihat saja saat ini dengan ramainya para kandidat calon pemimpin dari beberapa wilayah atau daerah semua menunjukkan potensi dirinya serta citra dirinya, padahal masyarakat belum mengetahui cara kerja para calon tersebut.

Semua orang bilang bisa public speaking, padahal public speaking itu berbeda dengan obrolan biasa seperti di arisan, yang suasananya sangat cair dan tidak terstruktur. Orang yang bisa public speaking sesungguhnya adalah pembicara yang memiliki alur pidato yang jelas dan memiliki tujuan supaya materi pembicaraannya didengarkan dan diikuti oleh para audiensnya.

Dan jangan lupa, seorang pembicara juga harus memiliki keahlian dalam komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi audiens sehingga audiens akan bertindak, bertingkah laku, bersikap, berpola pikir sesuai dengan harapan dan tolok ukur si pembicara. Tetapi dalam mempengaruhi orang lain tetap harus memiliki etika dalam pelaksanaannya, misalnya dengan data yang absah serta memiliki nilai dan norma yang benar bukan dimanipulasi atau dikarang.

Jadi para kandidat calon pemimpin dari beberapa wilayah, hendaknya memiliki kemampuan public speaking dan memiliki keahlian komunikasi persuasif, agar dapat menggerakkan massa.


“Speech is power, speech is to persuade, to convert, to compel “, Ralph Waldo Emerson – Filsuf Amerika

0 komentar:

Post a Comment