Ada siswa kami yang profesinya Lurah, dia bingung setiap
harinya harus berbicara di depan audiens yang berbeda-beda dari segi usia, sosio
ekonomi, profesi, tingkat pendidikan, dan lain-lain. Dalam sehari bisa berbagai
acara dan kesempatan yang berbeda pula. Tentu saja dibutuhkan keahlian Public Speaking.
Berbicara atau berpresentasi agar bisa efektif kita sebagai
pembicara harus mengetahui kebutuhan dan keinginan audiens agar kita bisa
memenuhi kepuasan mereka. Karena mereka memiliki hasrat dan motif personal
masing-masing.
Contohnya jika kita berbicara dengan audiens anak-anak, jika
si pembicara tidak bisa memenuhi keinginannya maka dia akan tinggalkan tempat
tersebut alias pergi tanpa alasan dan biasanya anak-anak akan lupa jika
pembicara yang dia dengarkan tersebut tidak enak penyampaiannya.
Tapi jika audiensnya orang dewasa, pembicara yang tidak bisa
memenuhi keinginannya maka audiens tersebut akan tetap duduk di tempat walau
bosan dan pelampiasannya macam-macam ada yang mengantuk, ada yang asik dengan
hape nya, ada juga yang tertidur, bahkan yang paling fatal ada yang menimpuk
atau marah dengan si pembicara sebagai tanda tidak puas akan apa yang
disampaikan pembicara tersebut. Dan setelah itu audiens dewasa akan selalu
mengingat pembicara yang tidak memenuhi keinginannya tersebut dan mengatakan
kepada semua orang bahwa pembicara tersebut membosankan atau menyebut
kekurangan dari pembicara itu tadi.
Jadi sebelum berbicara di depan umum pelajarilah dahulu apa
kira-kira keinginan target audiens hadir di acara tersebut, alasan mereka hadir
di acara itu untuk apa, dan kita sebagai pembicara harus bisa mengevaluasi
harapan mereka dan latar belakangnya, setelah itu kita sebagai pembicara harus
tentukan bagaimana penyampaiannya.
0 komentar:
Post a Comment