This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, January 17, 2018

Bagaimana Caranya Agar Berbicara atau Berpresentasi Bisa Efektif?

Ada siswa kami yang profesinya Lurah, dia bingung setiap harinya harus berbicara di depan audiens yang berbeda-beda dari segi usia, sosio ekonomi, profesi, tingkat pendidikan, dan lain-lain. Dalam sehari bisa berbagai acara dan kesempatan yang berbeda pula. Tentu saja dibutuhkan keahlian Public Speaking.

Berbicara atau berpresentasi agar bisa efektif kita sebagai pembicara harus mengetahui kebutuhan dan keinginan audiens agar kita bisa memenuhi kepuasan mereka. Karena mereka memiliki hasrat dan motif personal masing-masing.

Contohnya jika kita berbicara dengan audiens anak-anak, jika si pembicara tidak bisa memenuhi keinginannya maka dia akan tinggalkan tempat tersebut alias pergi tanpa alasan dan biasanya anak-anak akan lupa jika pembicara yang dia dengarkan tersebut tidak enak penyampaiannya.

Tapi jika audiensnya orang dewasa, pembicara yang tidak bisa memenuhi keinginannya maka audiens tersebut akan tetap duduk di tempat walau bosan dan pelampiasannya macam-macam ada yang mengantuk, ada yang asik dengan hape nya, ada juga yang tertidur, bahkan yang paling fatal ada yang menimpuk atau marah dengan si pembicara sebagai tanda tidak puas akan apa yang disampaikan pembicara tersebut. Dan setelah itu audiens dewasa akan selalu mengingat pembicara yang tidak memenuhi keinginannya tersebut dan mengatakan kepada semua orang bahwa pembicara tersebut membosankan atau menyebut kekurangan dari pembicara itu tadi.


Jadi sebelum berbicara di depan umum pelajarilah dahulu apa kira-kira keinginan target audiens hadir di acara tersebut, alasan mereka hadir di acara itu untuk apa, dan kita sebagai pembicara harus bisa mengevaluasi harapan mereka dan latar belakangnya, setelah itu kita sebagai pembicara harus tentukan bagaimana penyampaiannya.

Monday, January 15, 2018

“Speech Is Power, Speech Is To Persuade, To Convert, To Compel “, Ralph Waldo Emerson – Filsuf Amerika

Arus informasi begitu deras tentu saja kebutuhan dalam melakukan komunikasi semakin berkembang. Semua orang dituntut untuk piawai dalam berkomunikasi di hadapan publik. Public speaking skill atau kemampuan berbicara di depan umum menjadi tolok ukur kesuksesan manusia dalam berkarier, untuk meningkatkan kepercayaan diri dan memperluas jaringan baik di dunia bisnis , dunia politik maupun di lingkungan pertemanan.

Dengan bisa public speaking dan mengetahui tekniknya lalu mempelajari dan mengenal potensi diri serta citra positif diri, ini akan menjadi modal awal untuk terjun ke dalam dunia politik. Lihat saja saat ini dengan ramainya para kandidat calon pemimpin dari beberapa wilayah atau daerah semua menunjukkan potensi dirinya serta citra dirinya, padahal masyarakat belum mengetahui cara kerja para calon tersebut.

Semua orang bilang bisa public speaking, padahal public speaking itu berbeda dengan obrolan biasa seperti di arisan, yang suasananya sangat cair dan tidak terstruktur. Orang yang bisa public speaking sesungguhnya adalah pembicara yang memiliki alur pidato yang jelas dan memiliki tujuan supaya materi pembicaraannya didengarkan dan diikuti oleh para audiensnya.

Dan jangan lupa, seorang pembicara juga harus memiliki keahlian dalam komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi audiens sehingga audiens akan bertindak, bertingkah laku, bersikap, berpola pikir sesuai dengan harapan dan tolok ukur si pembicara. Tetapi dalam mempengaruhi orang lain tetap harus memiliki etika dalam pelaksanaannya, misalnya dengan data yang absah serta memiliki nilai dan norma yang benar bukan dimanipulasi atau dikarang.

Jadi para kandidat calon pemimpin dari beberapa wilayah, hendaknya memiliki kemampuan public speaking dan memiliki keahlian komunikasi persuasif, agar dapat menggerakkan massa.


“Speech is power, speech is to persuade, to convert, to compel “, Ralph Waldo Emerson – Filsuf Amerika

Sunday, January 7, 2018

Kursus Pubic Speaking Itu Dimana ?

Dimana kursus Public Speaking  ? Jangan pertanyaan itu yang selalu terbersit dalam diri kita jika kita mau menanyakan tempat kursus public speaking, tetapi coba kita cari tempat kursus dimana yang dapat merubah diri kita menjadi sesuatu yang baru ?

Kenapa menjadi sesuatu yang baru? Ya, kita tinggalkan sesuatu yang jelek dalam diri kita dan kita gali juga kembangkan potensi serta passion yang ada dalam diri setiap kita masing-masing, itu yang perlu kita cari, dimana kursusnya?

Di Speak Up Academy, kamu bisa mendapatkan diri kamu yang baru. Kamu bisa menggali dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri kamu yang tanpa kamu sadari sebelumnya.

Dengan belajar menggali potensi diri yang ada dalam diri kamu maka akan tumbuh kepercayaan diri yang kuat. Kamu akan dibimbing oleh pengajar yang memiliki kemampuan untuk menggali potensi diri. Kamu bisa memiliki wawasan yang luas, networking yang baik serta attitude yang mempesona.
Karena pada hakikatnya semua orang ingin memiliki kepribadian yang karismatik dimana kepribadian itu merupakan kombinasi yang  langka dari ciri-ciri yang memancarkan pesona atau daya tarik tertentu dari seseorang. Dengan sikap yang baik dan mempesona sangatlah penting dalam berkomunikasi dengan orang lain, sikap yang baik menjadi lebih penting dari karakteristik fisik dan mental dalam suatu kepribadian. Sikap positif membuat orang yang cantik atau ganteng menjadi lebih cantik atau ganteng dua kali lebih menarik.

Nah, sikap pribadi yang berbeda, menarik dan disukai serta dicintai semua orang, pada prinsipnya dapat dipelajari dan digali. Disinilah tempatnya untuk “Menjadi sesuatu yang baru” atau “Be The New You”.

Untuk informasi lebih lengkap silakan trial di Speak Up Academy. Hubungi 0857-7303-5974

Yuk ....kita belajar bareng, sharing bareng, praktek bareng, nonton bareng, susah seneng bareng, membantu sesama bareng,....dan yang paling penting kita menambah ilmu..nambah relasi...nambah keluarga...wah asyiknya. Kita kembangkan passion dan potensi kita didunia komunikasi .




Saturday, January 6, 2018

Berbicara Di Depan Umum Itu Harus Bisa Mendramatisir

" Hadirin yang kami hormati, kami persilakan untuk berdiri sejenak karena kedua mempelai telah tiba di ruang resepsi pernikahan.

Kedua mempelai akan memasuki ruangan yang telah disulap bak istana kerajaan begitu mewah, megah, dan istimewa. Hadirinpun turut berjaga dihamparan karpet merah menyambut kehadiran sepasang anak manusia yang saling mengikat cinta sejati menuju singgasana kebahagiaan. 
Prosesi iring-iringan keduanya berjalan menuju pelaminan disambut oleh pencak silat adat Betawi dengan alunan musik budaya Betawi. Kedua mempelai berjalan dihantarkan oleh orang tua yang terkasih dan keluarga besar.  
Kedua mempelai dengan balutan busana berwarna biru muda, warna laut yang melambangkan begitu luasnya cinta kasih keduanya".

Kalimat tersebut diatas sering kita dengar dari MC acara resepsi pernikahan, begitu di dramatisir kata per kata atau kalimat yang diucapkan.

Memang dalam berbicara di depan umum atau dalam Public Speaking seorang pembicara harus bisa mendramatisir keadaan, sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Kenneth Burke bahwa setiap bentuk komunikasi adalah sebuah drama. Oleh sebab itu seorang pembicara haruslah bisa mendramatisir keadaan atau istilahnya adalah Dramaturgical Theory. 

Dan menurut Walter Fisher : Setiap komunikasi itu adalah suatu bentuk cerita atau story telling. Maka dari itu sebagai pembicara harus mampu bercerita sesungguhnya tentang keadaan yang ada namun dengan kalimat-kalimat yang dapat mendramatisir suasana dan seorang pembicara itu harus memiliki potensi untuk berceramah (Narrative Paradigm).