Friday, November 10, 2017

Belajar Public Speaking Dari Tokoh II

Belajar Public Speaking Dari Tokoh

Masihkah ingat sejarah, ada quote yang disampaikan Presiden Soekarno saat pidato pada Hari Pahlawan tanggal 10 November 1961 ? Begini : “ Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya ”.

Banyak sekali kutipan beliau yang dapat menjadi motivasi semangat bagi kita rakyatnya. Di hari Pahlawan ini, kami coba mengupas “Belajar public speaking dari seorang tokoh”, kali ini yang akan diangkat adalah seorang yang memiliki nama besar, orator ulung, yang saat berpidato dapat mengobarkan semangat perjuangan bangsa, Sang Proklamator yang membawa negara kita ke era Kemerdekaan, Ir.Soekarno.

   Beliau adalah pembicara hebat hingga nama Indonesia dikenal dunia. Soekarno memiliki kekuatan dalam semua pidatonya. Dan memang pantas jika disebut Orator Ulung, karena dalam setiap pidatonya selain mengobarkan semangat, ada energi di dalamnya. Yuk kita bahas kekuatan Presiden Soekarno saat menjadi public speaker.

-                 Beliau memiliki Confidence atau memiliki kepercayaan diri yang kuat yang dapat mempengaruhi penampilannya saat berpidato. Sebelum ia berpidato, semua audience menunggunya karena ingin mendengarkan apa yang akan disampaikan. Dan tentu dengan sangat percaya diri, tenang, namun audience bisa dengan nyaman mendengarkan apa yang disampaikan. Memang jika public speaker memiliki confidence yang tinggi maka akan dengan mudah “ngeblend” dengan audiencenya, aura positif dapat mengalir yang akhirnya komunikasi akan menjadi efektif.

-               Soekarno dengan suara lantangnya dan semangat yang berkobar-kobar dapat menyalurkan energi dalam setiap kalimat yang disampaikan, disitulah kekuatan dari kata-katanya . Ini terbukti bahwa beliau memiliki Credibility .  Sikapnya menunjukkan kompetensi kepada audience, membangun kepercayaan dari audiens dengan kekuatan kata demi kata yang disampaikan.

-               Soekarno sering menggunakan istilah yang mudah diingat oleh audiencenya. Inilah bukti bahwa ia memiliki Creativity yang sangat bagus. Pidatonya tidak membuat orang menjadi lemas dan tertidur karena menjenuhkan, kutipannya dan istilah-istilahnya selalu mudah diingat, sehingga menjadi komunikatif dan interaktif dengan audiencenya. Ingat kan kutipan ini ?  Jas Merah kepanjangan dari Jangan Sekali- kali Melupakan Sejarah, Berdikari : Berdiri Di Atas Kaki Sendiri. Beliau juga melakukan Conversation yang baik dengan target audiencenya

-       Dengan gayanya yang khas, semua orang di seluruh dunia tahu gaya Soekarno, dengan peci hitamnya, sampai-sampai peci hitam disebut peci Soekarno. Character yang ada dalam setiap pidatonya akan keluar, teknik komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah, bersamaan keluar saat penyampaian bahasa verbal.

-             Bung Karno memang seorang orator ulung yang Construction, yang mempersiapkan sebelumnya apa yang akan disampaikan, beliau gunakan pula kalimat-kalimat hiperbola seperti satu contoh kutipan ini : “ Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”.


Demikian yang bisa kita ambil contoh dari Soekarno saat beliau orasi.

0 komentar:

Post a Comment