Belajar Public Speaking
Dari Tokoh
Masihkah ingat
sejarah, ada quote yang disampaikan Presiden Soekarno saat pidato pada Hari
Pahlawan tanggal 10 November 1961 ? Begini : “ Bangsa yang besar adalah bangsa
yang menghormati jasa pahlawannya ”.
Banyak sekali kutipan beliau
yang dapat menjadi motivasi semangat bagi kita rakyatnya. Di hari Pahlawan ini,
kami coba mengupas “Belajar public speaking dari seorang tokoh”, kali ini yang
akan diangkat adalah seorang yang memiliki nama besar, orator ulung, yang saat
berpidato dapat mengobarkan semangat perjuangan bangsa, Sang Proklamator yang
membawa negara kita ke era Kemerdekaan, Ir.Soekarno.
Beliau adalah pembicara
hebat hingga nama Indonesia dikenal dunia. Soekarno memiliki kekuatan dalam
semua pidatonya. Dan memang pantas jika disebut Orator Ulung, karena dalam
setiap pidatonya selain mengobarkan semangat, ada energi di dalamnya. Yuk kita
bahas kekuatan Presiden Soekarno saat menjadi public speaker.
- Beliau
memiliki Confidence atau memiliki kepercayaan
diri yang kuat yang dapat mempengaruhi penampilannya saat berpidato. Sebelum ia
berpidato, semua audience menunggunya karena ingin mendengarkan apa yang akan
disampaikan. Dan tentu dengan sangat percaya diri, tenang, namun audience bisa
dengan nyaman mendengarkan apa yang disampaikan. Memang jika public speaker
memiliki confidence yang tinggi maka akan dengan mudah “ngeblend” dengan
audiencenya, aura positif dapat mengalir yang akhirnya komunikasi akan menjadi
efektif.
- Soekarno
dengan suara lantangnya dan semangat yang berkobar-kobar dapat menyalurkan
energi dalam setiap kalimat yang disampaikan, disitulah kekuatan dari
kata-katanya . Ini terbukti bahwa beliau memiliki Credibility . Sikapnya menunjukkan kompetensi
kepada audience, membangun kepercayaan dari audiens dengan kekuatan kata demi
kata yang disampaikan.
- Soekarno
sering menggunakan istilah yang mudah diingat oleh audiencenya. Inilah bukti
bahwa ia memiliki Creativity yang
sangat bagus. Pidatonya tidak membuat orang menjadi lemas dan tertidur karena menjenuhkan,
kutipannya dan istilah-istilahnya selalu mudah diingat, sehingga menjadi
komunikatif dan interaktif dengan audiencenya. Ingat kan kutipan ini ? Jas Merah kepanjangan dari Jangan Sekali- kali
Melupakan Sejarah, Berdikari : Berdiri Di Atas Kaki Sendiri. Beliau juga
melakukan Conversation yang baik
dengan target audiencenya
- Dengan gayanya yang khas,
semua orang di seluruh dunia tahu gaya Soekarno, dengan peci hitamnya,
sampai-sampai peci hitam disebut peci Soekarno. Character yang ada dalam setiap pidatonya akan keluar, teknik
komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah, bersamaan keluar
saat penyampaian bahasa verbal.
- Bung Karno memang seorang
orator ulung yang Construction, yang
mempersiapkan sebelumnya apa yang akan disampaikan, beliau gunakan pula
kalimat-kalimat hiperbola seperti satu contoh kutipan ini : “ Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan
kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”.
Demikian yang bisa kita ambil contoh dari Soekarno
saat beliau orasi.
0 komentar:
Post a Comment