This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday, September 5, 2017

Yuk Ikutan Workshop Khusus Mahasiswa


New Kolonialisme Efek Era Konektivitas

Ada anak usia 2 tahun kalau lihat hape (telepon seluler) langsung beraksi layaknya mau difoto, kelihatan lucu sekali. Ada lagi yang usia 5 tahun asik sendiri dengan hape milik bundanya, sambil terdengar nyanyi lagu dewasa. Dan ada lagi anak usia 6 tahun yang lagi asyik bergaya sedang membuat video, kalau ditanya buat apa videonya? Dia jawab buat di upload di instagram. Lain lagi tingkah anak usia 7 tahun yang saya temui, dia lagi asyik video call dengan temannya, yang kalau diperhatikan seperti anak remaja yang sedang gaul cara bicaranya. Kalau yang usia 12 tahun beda lagi tingkahnya, dia asik dengan hapenya tanpa suara malah kalau dipanggil oleh orangtuanya harus berkali-kali atau dicolek dulu baru menjawab. 
Gaya anak SMP dan SMA berbeda lagi, hapenya tidak boleh dilihat orangtua, malah pakai password segala, supaya orangtua tidak bisa membuka hapenya. Macam-macam tingkah anak-anak dengan hapenya. Hape yang kita kenal dengan nama smartphone.ini sudah tidak aneh lagi digunakan oleh semua orang dari anak-anak sampai dewasa, bahkan kakek nenek sekalipun. 
Banyak sekali ditemukan perilaku menyimpang yang sering dilakukan pengguna ponsel pintar ini. Kebanyakan pengguna ponsel pada saat ini sudah memposisikan ponselnya sebagai asisten pribadi yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Penggunaan ponsel memang bisa dilihat ada dampak sisi negatif dan positifnya.
Efek era konektivitas jangan dianggap enteng, orangtua memberikan ponsel ke anak awalnya mungkin karena agar bisa mudah dihubungi. Namun ternyata ada dampak negatifnya setelah ponselnya itu dipergunakan sudah bukan layaknya alat komunikasi saja. 
Pada anak-anak dan remaja awalnya ponsel digunakan untuk mengembangkan kemandirian mereka. Apa benar? Memang benar karena menurut hasil penelitian tahun 2007 oleh Australia National University dikatakan bahwa 30% orang tua akan membiarkan anak mereka tetap berada di luar jika mereka memegang ponsel agar tetap bisa di hubungi. Namun tetap harus waspada dengan dampak negatifnya, ada "new kolonialisme" yang akan ditimbulkan. 
Penjajahan cara baru afek dari era konektivitas tanpa terasa sudah mewabah semua orang dari usia dini hingga usia kakek nenek.. Kecanduan ponsel jika saja hanya dibiarkan begitu saja akan berakibat fatal seperti efek ketergantungan yang terjadi akan semakin besar dan merusak psikologis terhadap diri sendiri misalnya menjadi kecanduan ponsel dengan merasa mempunyai kesenangan tersendiri.

Menurut Prof. Carry seorang peneliti mengatakan bahwa ponsel menjadi subjek aliran data yang konstan atau overload informasi yang menghadirkan risiko nyata ketidakpedulian terhadap informasi yang benar-benar tidak diperlukan dan menjadikan anda kurang mengontrol kehidupan. Sudah terbukti kan? Para pengguna ponsel akan selalu memprioritaskan hal baru yang ada di ponselnya, meskipun ada hal lain yang lebih penting. Perubahan tingkah laku menjadikan orang tidak terlalu peka terhadap lingkungan.