Banyak
kejadian membahayakan gara-gara chatting di HP sambil menyetir. Ternyata bukan
hanya itu saja gara-gara chatting di HP sambil jalan juga berbahaya. Sebuah
survei yang dilakukan TextPlus menyatakan bahwa sebesar 65% pengguna ponsel
mengaku sering chatting ria di HP ketika sedang berjalan kaki. Mereka yang
berusia lebih muda ternyata lebih sering melakukannya. Sebesar 73% peserta
survei usia 13-17 tahun chattingan saat berjalan kaki, sedangkan yang berusia
35-44 tahun hanya sekitar setengahnya saja. Hanya itukah bahayanya chatting di
HP sambil mengerjakan sesuatu? Ternyata, bukan hanya itu......
Texting
sambil bicara dengan orang lain itu juga berbahaya. Begini contohnya : ada
istri diajak ngobrol suaminya di saat santai di rumah, tapi si istri asyik
dengan HP nya. Mungkin kalau si suami suasana hatinya lagi tenang maka tidak
akan terjadi apa-apa. Tapi kalau suasana hati suami lagi panas, banyak masalah
di kantor, banyak pengeluaran yang membengkak, dan seribu masalah, maka saat
lagi ngobrol dengan istri yang tujuannya untuk sekedar melepas lelah, eh
melihat istrinya malah asyik dengan HP nya berchatting ria, tentu saja membuat
amarahnya naik sampai ke ubun-ubun. Dan ini kenyataan...sampai akhirnya karena
sering melakukan hal tersebut berulang kali, keributanpun terjadi, maka
akibatnya rumah tangga diujung tanduk.
Lalu
bagaimana secara etika, texting sambil talking?
Tentu
saja tidak sopan, tidak menghargai lawan bicara. Siapapun yang diajak bicara
saat itu tentu saja menginginkan lawan bicaranya serius mendengarkan. “Lagi
diajak bicara kok malah asyik chatting an”. Mungkin membalas whatsap yang masuk
saat itu sangat penting sekali, tetapi ada caranya. Jika bisa ditunda, yah
ditunda. Jika tidak bisa ditunda maka dengan sopan meminta izin pada lawan
bicara kita. Kita pasti tidak mau diremehkan orang lain, maka....kitapun jangan
meremehkan orang lain. Jika inginn dihormati, hormatilah orang lain.
0 komentar:
Post a Comment