This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, March 29, 2017

Kesalahan Bicara Bisa Bikin Ilfil


Hasil gambar untuk siluet orang pidato

Beberapa minggu lalu pada suatu event yang kebetulan saya hadir disitu. Ada sambutan dari tamu khusus yang kebetulan sekarang sedang ngetop yaitu istri dari salah satu calon kepala pemerintah daerah. Saat sambutan, kelihatan beliau begitu ragu dan terlihat ada masalah dalam pikirannya.Entah apa pikiran yang mengganggunya. Saat dia bicara tidak menggunakan teks atau tidak membawa secarik kertaspun untuk t card (trigger cad), yah mungkin karena beliau pikir, sudah biasa bicara di depan umum tanpa teks, lancar-lancar saja. Dari awal sampai akhir bicara dia katakan bahwa "anak yang bersepatu roda" harus diberi perhatian lebih oleh seluruh masyarakat. Saya mendengarnya ada yang jalan, dalam pikiran saya "kok anak bersepatu roda harus diberi perhatian lebih" apalagi di moment saat itu tentang penyandang disabilitas. Langsung pikiran saya, pasti maksud beliau adalah bukan "anak bersepatu roda" tapi "anak dengan kursi roda".

Tidak ada satu orangpun yang "ngeuh" dan memberitahukan beliau atas kekeliruan bicaranya. Hingga pas sudah mau akhir sambutannya baru ada yang "ngeuh" dan memberikan isyarat ke beliau bahwa ada kekeliruan ucapan maksudnya mungkin bukan "anak bersepatu roda" tapi "anak berkursi roda". Langsung beliau ucapkan permohonan maaf karena kesalahan ucapan tadi. Karena dari awal sampai akhir beliau selalu menyebut "anak bersepatu roda", ini mungkin yang membuat beliau ilfil sehingga setelah ditegor akan kekeliruannya beliau menjadi semakin grogi dalam memberikan sambutannya.

Di akhir-akhir sambutannya bukannya semakin rapih kata demi kata, namun terlihat semakin grogi. Bisa dibilang beliau sudah "ilfil" dan audience pun juga "ilfil".

Kesalahan ucapan atau bicara saat didepan umum memang membuat "ilfil". Bukan hanya pada si komunikator atau si pembicara tapi juga "ilfil " dirasakan oleh audience.

Jadi jangan meremehkan saat kita mau berbicara di depan umum, persiapkan segala sesuatunya. Tidak ada salahnya membawa secarik kertas kecil ukuran 10x5 cm sebagai penolong kita, pointer apa saja yang akan disampaikan tertulis disitu, agar tidak ada kesalahan ucap sehingga membuat "ilfil" baik buat diri pembicara maupun "ilfil"nya audience.Tidak usah malu atau takut dibilang payah bawa contekan lebih baik persiapan daripada jadi ilfil semua...Dan simpan semua masalahmu dalam "back pack" mu, jangan sampai mengganggu pikiranmu saat mau bicara di depan umum....

Aku JUGA Mau Kerja (ABK : Anak Berkebutuhan Khusus)

“Rectoverso”, “I Am Sam”, dan “Forrest Gump” adalah contoh film-film yang menyuarakan tentang orang berkebutuhan khusus. Pada film itu terlihat bahwa orang-orang berkebutuhan khusus juga memiliki hasrat atau passion yang sama, emosi yang sama dan perasaan yang sama hanya cara menyalurkannya yang berbeda.

Mereka juga selalu berusaha menjadi yang terbaik, selalu berusaha membahagiakan orang lain walau terkadang orang salah menangkap apa yang mereka lakukan. Kalau mereka menemukan sesuatu yang mereka suka pasti mereka jaga dengan baik dan menekuni hobi tersebut dengan serius bahkan lebih serius dari orang normal pada umumnya.

Seperti lagu Lady Gaga yang berjudul “Born This Way”, mereka bangga dengan apa yang mereka punya karena mereka diciptakan spesial dan memiliki tujuan hidup masing-masing yang sudah digariskan oleh Tuhan dengan indah.

Kebanyakan orang normal ingin sama dengan kelompoknya, sedangkan bagi orang yang berkebutuhan khusus justru tanpa dia inginkan dia sudah berbeda dari yang lain. Oleh karena itu, mereka cenderung memiliki pikiran yang “out of the box”. Saat ini, masih banyak orang normal yang memandang sebelah mata orang-orang yang berkebutuhan khusus tetapi tanpa disadari, justru orang berkebutuhan khusus lebih hebat dan imajinatif dibanding yang normal.

ABK cenderung kreatif dan ingin menciptakan dunianya sendiri karena di dunia yang sebenarnya terkadang mereka sulit beradaptasi. Contohnya dalam kehidupan sosial di sekolah saja, jika seorang anak masuk ke SLB mungkin mereka lebih mudah beradaptasi karena semua juga mengalaminya tetapi jika ia masuk ke sekolah biasa dan bertemu orang-orang normal, otomatis perlakuan setiap orang pasti berbeda, ada yang menjauhi, ada yang mengasihani dan ada pula yang menaruh mereka di situasi yang tidak nyaman.
Tetapi hal itu semua bisa diminimalisir jika guru-guru atau pihak sekolah memberikan mereka hak untuk setara dengan orang normal lainnya, dengan cara tidak mengkotak-kotakkan perlakuan dengan mereka. Contohnya, jika sedang belajar berikan mereka kesempatan untuk aktif bertanya sama seperti yang lain dan juga berikan mereka kegiatan yang sama seperti orang normal agar mereka merasa lebih diterima.
Dalam dunia kerja, dituntut kreativitas dan keberanian untuk menciptakan hal baru. Nah, bagi para ABK mereka juga sebenarnya bisa survive dalam dunia kerja baik itu di perusahaan maupun menjadi entrepreneur. Karena pada dasarnya mereka mampu mengikuti apa yang diinstruksikan oleh orang lain tetapi mungkin ditangkap dengan lebih lambat atau malah terlalu cepat. Jadi, solusi terbaik agar mereka bisa kerja layaknya orang normal yaitu harus ada wadah di mana orang bisa mempekerjakan mereka sesuai dengan bidang yang mereka minati. 

Lambat laun akan muncul banyak perusahaan atau lapangan kerja dimana para ABK ini menghasilkan karya yang luar biasa dan akhirnya bisa membuat orang tua mereka bangga. Yang harus mereka ingat adalah mereka tak pernah sendiri, mereka memiliki orang-orang yang selalu mendukung mereka dan banyak pula orang yang bernasib sama seperti mereka tetapi tetap bisa survive hingga saat ini.