This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday, December 31, 2017

Kata Gaul Jaman Now Mencerminkan Karakter dan Kehidupan Jaman Now

Kita sering dengar kata-kata gaul jaman now baik di sosmed maupun di ucapan mereka. Kalau dipikir-pikir kata-kata gaul itu diciptakan sesuai dengan karakter dan kehidupan jaman now. 

Coba deh kita perhatikan kata-kata ini : Mager : Malas Gerak, Baper : Bawa Perasaan, Kemal : Kepo Maksimal, Gaje : Gak Jelas,  PHP : Pemberi Harapan Palsu, Woles : Selow (Pelan-pelan), Gapatar : Gerakan Apa-Apa Ntar, Apeng : Apa Aja Pengen, Koper : Korban Perasaan, Jojoba: Jomblo Jomblo Banyak Duit, Kudet : Kurang Update, Mupeng : Muka Pengen, Bondan : Bocah Edan, Hugel: Hubungan Gelap, DL : Derita Loe, Andilau : Antara Dilema dan Galau, Gajebo : Gak Jelas Booo, Sebastian : Sebatas Teman Tanpa Kepastian, Logika: Lo Pergi Gue Merdeka,  dan lain-lain.

Sedikit ada beberapa contoh yang bisa membuktikan. Saat dirumah anak jaman now pasti asyik dengan gadgetnya, kalau disuruh untuk melakukan sesuatu pasti akan dilakukannya nanti setelah sudah berkali-kali dibilangin. Alasannya mager, dan memang akan mager untuk melakukan sesuatu karena sudah asyik dengan gadgetnya. Dan apa yang bisa bikin anak jaman now bisa asyik dengan gadgetnya? Karena mereka kemal, dan kalau mereka gak kepoin orang lain maka mereka akan kudet.

Anak jaman now merasa sendiri karena mereka asyik dengan gadgetnya, maka biasanya mereka baper. Mereka kadang kurang peka dengan orang lain, sampai keluarlah istilah DL. Mereka sering andilau.

Rupanya bukan hanya anak jaman now saja, tapi juga menular ke orang dewasa jaman now yang lakukan hugel dan sebastian. Banyak orang dewasa jaman now juga jadi ikut-ikutan dengan perilaku dan gaya anak jaman now, begitu juga sebaliknya anak jaman now mengikuti perilaku dan gaya orang dewasa jaman now.


Lalu bagaimana ke depannya nanti? 

Sunday, December 10, 2017

Pahami Kepribadian Diri

Kebutuhan dasar manusia ada kebutuhan fisik juga kebutuhan naluriah. Kebutuhan fisik seperti butuh nutrisi, butuh untuk hidup dan butuh untuk istirahat. Sementara kebutuhan naluriah seperti mempertahankan diri. Dengan kebutuhan manusia dan tuntutan pemenuhan kebutuhannya menjadi dorongan yang membuat manusia itu memiliki alasan dan gairah untuk menjalani kehidupannya.

Manusia menjalani pekerjaan dan usaha tentu dalam rangka mencari pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Manusia saling berinteraksi dan berkomunikasi juga dalam rangka memenuhi kebutuhannya. 

Manusia memiliki tatanan dan kaidah nilai dalam menentukan tingkah lakunya, itu karena manusia mempunyai akal. 
Disitulah peran akal dalam pembentukan kepribadian manusia.

Jadi dengan akal sangat mungkin manusia membentuk pemahaman tentang nilai, status dan penyikapan terhadap pemikiran. Dengan akal manusia bisa menemukan pemahaman mengenai standar yang digunakan membedakan mana sikap yang terpuji dan mana sikap yang tercela, mana yang bisa ditolak dan mana yang bisa diterima, juga mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk.

Setelah kita tahu baik dan buruk perilaku, maka perbuatan manusia yang tidak hanya ditentukan oleh keberadaan dorongan yang muncul dari kebutuhan yang ada dalam diri, tetapi perbuatan manusia juga ditentukan oleh kecenderungan terhadap perbuatan yang dilakukannya, sedangkan bentuk kecenderungan hasrat ditentukan oleh pemahaman manusia mengenai nilai-nilai perbuatan.
Intinya adalah kita sebagai manusia yang ingin memiliki kepribadian yang baik harus memiliki dan memahami kepribadian diri tersebut. Karena pada dasarnya memang manusia berbeda-beda dalam wujud dan kepribadiannya. Namun semua manusia pada dasarnya sama, sejak manusia itu dilahirkan, bayi kecil mungil yang masih suci. 

Thursday, December 7, 2017

Jadi Reporter Itu Ternyata Sulit

Jadi reporter itu ternyata sulit. Yang punya perusahaan media saja belum tentu sehebat anak buahnya yang memang bertugas sebagai reporter.
Melihat bos media menjadi reporter, ada beberapa yang terlihat agak kurang enak dilihatnya. 
Maaf, kalau boleh dijadikan pembelajaran, hal-hal berikut yang tidak enak dilihat mata, yaitu :
Pertanyaannya kurang mengulik si narasumber
-  -Dengan narasumber yang kurang interaktif, sebagai reporter belum memancing si narasumber
-       - Sebagai reporter yang di “direct”, jangan ketahuan kalau sedang di “direct:
-       - Pertanyaan yang diulang-ulang untuk hal yang sama
-       - Penggunaan bahasa sehari-hari
-       - Terlihat menjadi beban saat mewawancarai narasumber yang usianya jauh lebih muda
-   - Tidak menjadi pendengar yang baik sehingga ada jawaban narasumber yang tidak sesuai dengan maksud yang ditanyakan namun tidak diluruskan

Menjadi reporter itu memang ada ilmunya, karena tidak sembarangan bertanya dan menunggu jawaban dari si narasumber.
Menjadi reporter tidak semua orang mampu, padahal kelihatannya mudah saja. Toh tinggal memberikan pertanyaan dan menunggu jawabannya.

Menjadi reporter harus memiliki point-point berikut ini :
-       - Saat mewawancarai narasumber, isi kepala reporter harus dipenuhi banyak referensi.
-       - Persiapkan bahan wawancara sebelum moment wawancara akan berlangsung
-       - Reporter itu seperti detektif yang harus menginvestigasi narasumbernya namun masih tetap di garis yang benar sesuai dengan tugasnya. Ingat, reporter itu bukan penyidik yang mencecar dan mengintimidasi narasumber.
-       - Dalam menyusun pertanyaan, reporter harus memiliki kemampuan strategis, maksudnya adalah reporter harus tahu mengatur alur tanya jawab. Dimulai dengan pertanyaan ringan semakin lama pertanyaannya semakin meningkat tingkat kesulitan jawabannya.
-       - Reporter itu harus mengenali narasumbernya. Apakah narasumber memiliki karakter serius, bercanda, terbuka, tertutup , santai, humoris, tidak interaktif, meledak-meledak dan lain-lain.
Dengan karakter narasumber tersebut maka sebagai reporter harus mengatur strategi dalam mewawancarainya karena disitulah tantangannya.
-       - Dalam mewawancarai sebagai reporter harus tetap menggunakan bahasa yang baik dan benar bukan bahasa sehari-hari. Apakah itu bahasa Indonesia, bahasa daerah atau bahasa asing?
-       - Menjadi reporter itu harus menjadi pendengar yang baik. Setiap jawaban dari narasumber adalah hal yang penting untuk terus dapat dilanjutkan menjadi pertanyaan berikutnya yang tidak pernah henti. Inilah pentingnya mengulik narasumber, lewat jawaban-jawaban yang diperhatikan betul oleh sang reporter. Jadi, tidak ada pertanyaan yang berulang-ulang untuk suatu hal yang sama dan juga tidak ada salah persepsi dari pertanyaan yang diajukan.
-       - Sebelum melakukan wawancara, reporter harus menjalin kedekatan dengan narasumbernya. Awali dengan kedekatan di menit-menit pertama agar narasumber nyaman, selanjutnya reporter harus pintar mengorek informasi yang akan digali dari narasumber (ingat : bukan memojokkan secara personal).
-       - Saat memberikan kesempatan narasumber untuk menjawab pertanyaan dengan bicara yang panjang namun ternyata narasumber menjawab singkat dan sedikit, sebagai reporter jangan terpancing menjadi kesal tapi pancinglah dengan pertanyaan berikutnya yang agak diplintirkan.
-       - Hargailah narasumber sebagai orang penting yang memiliki informasi yang ingin diketahui oleh audience, walau narasumber berusia lebih muda hargailah sebagaimana menghargai informasi yang akan kita dapatkan.
-       - Seorang reporter harus bisa mewakili audiencenya lewat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Itulah point-point yang harus dimiliki seorang reporter agar bisa berhasil mengorek informasi dari narasumbernya. Karena sangat disayangkan jika saat waktu wawancara sudah lewat namun banyak informasi yang belum tergali dari narasumber, moment itu tidak dapat terulang kembali.


Pesan ini disampaikan oleh Speak Up Academy
www.speakupacademy.co.id
wapp 08896553124
ig @speakup_academy
fanpage : speakupacademy17 

Tuesday, December 5, 2017

Mau Jadi Juara Seperti Conor McGregor ?

Baru saja saya menonton film dokumenter yang bercerita tentang kehidupan petarung UFC asal Irlandia, Conor McGregor, dengan judul "Notorious".

Dalam film tersebut menceritakan perjalanan kisah hidup McGregor mulai dari awal karier sebagai petarung Mixed Martial Arts (MMA) sampai duel tinju lawan Floyd Mayweather Jr.

Di film tersebut terlihat kesombongan dan ke”pede”an seseorang akan keberhasilannya. Dengan menampilkan kemewahan dalam kehidupan pribadi seorang bintang terbesar UFC dengan julukan Notorius tersebut.

Makna yang bisa saya ambil dari menonton film dokumenter itu, saat Conor McGregor kalah di tangan Nate Diaz pada pertemuan pertama mereka. Mc Gregor kelihatan bingung, sedih, dan tidak tahu harus bagaimana, padahal orang-orang disekelilingnya tetap memberikan support. Dia menangis karena tidak menyangka kalau dia bisa kalah, dan memang sebelumnya dia selalu menang. Mc Gregor dalam kesedihan dia mengatakan,”Kemewahan ini adalah suatu pengorbanan. Dan untuk menjadi juara harus bisa improvisasi, adaptive dan handling”. Mungkin kalau bisa diartikan begini : menjadi juara itu harus bisa meng'improve' dirinya setelah itu harus bisa adaptive atau beradaptasi dengan improved tersebut, yang pada akhirnya harus dapat meng'handling' improvisasi dan adaptasi yang ada dalam langkah yang diambil.


Semoga kita bisa menjadi Juara atau Pemenang dalam hal yang positif dengan cara dapat meng'improve' diri kita, lalu kita bisa beradaptasi dan kita harus bisa menangani improvisasi dan adaptasi diri kita sendiri ......

Monday, November 27, 2017

Apa Saja Yang Harus Dilakukan Saat Besok Wawancara Kerja ?

Semalam ada mahasiswa chatting ke saya isinya : “Bu, besok saya harus datang wawancara kerja, jabatan dan perusahaan ini yang saya tunggu-tunggu bu, bagaimana ya supaya saya diterima?”.

Saya jawab : “Kamu harus persiapkan diri kamu supaya kamu bisa diterima kerja di perusahaan yang kamu inginkan dan posisi yang kamu dambakan itu”.

Dia jawab lagi :”Persiapan apa saja ya bu, yang harus saya siapkan?”

Jawaban saya :”Selain hard skill kamu juga harus memiliki soft skill. Dan persiapan lainnya.”
“Persiapan lainnya apa saja bu, kalau hard skill dan soft skill rasanya saya sudah siap”, lanjut si mahasiswa dalam chattingannya.

“Persiapan lain yang harus kamu miliki sebenarnya persiapan non teknis seperti ini :

1. Selama di perjalanan kamu harus merenggangkan otot-otot agar tidak kaku karena olah tubuh sangat penting agar body language mu dapat mendukung bicaramu.

2. Dan selama di perjalanan kamu juga harus merenggangkan syaraf dan otot mulut, dengan cara coba lakukan penyebutan kata-kata yang sulit, volume suara kamu di test apakah sesuai dan intonasi suaramu juga coba dilatih dilancarkan, karena teknik olah vokal juga punya peranan yang sangat penting dalam wawancara.

3.    Ingat sebelum berangkat, pilihlah busana yang rapih dan elegan. Mulai dari pilihan warna sampai dengan asesoris, sepatu dan tas yang dikenakan. Karena orang akan melihat dari penampilan kita lebih dulu sebelum wawancara. Penilaian orang dari fisik dan penampilan adalah point utama sebelum isi dari hasil wawancara.

4. Jika memang kita sudah yakin dengan hard skill dan soft skill yang ada dalam diri kita, pastikan kitapun harus percaya diri. Percaya diri memberikan peranan penting dari keseluruhan yang ada dalam diri.

5. Jangan lupa berdoa, karena berdoa adalah sumber kekuatan yang ada dalam diri kita yang tanpa kita sadari memberikan kekuatan diri.

6. Begitu masuk ucapkan salam dan berjabat tangan dengan pewawancara, untuk menyalurkan energi yang ada dalam diri kita. Kadang ada sebagian orang menilai orang lain dari jabatan tangan.

7. Saat wawancara, sedikit mata memandang di sekeliling, jika dalam ruangan tersebut ada sesuatu yang menarik perhatian, saat setelah wawancara untuk menarik perhatian pewawancara, dapat kita tanyakan hal tersebut . Misalnya ada piagam penghargaan pribadi atau perusahaan dapat ditanyakan atau dapat pula menanyakan hal lainnya, namun tetap harus bertanya hal yang wajar, jangan sok akrab, atau menyebalkan pewawancara.
Boleh juga bertanya hal-hal yang ingin kita ketahui seperti misalnya kapankah pemberitahuan penerimaan kerjanya, job desc dari posisi yang kita inginkan, dan lain-lain.

8, Setelah wawancara dilakukan ucapkanlah terima kasih. Dan tanyakan apakah wawancara ini sudah selesai? Jika sudah selesai, kita dapat mohon izin meninggalkan tempat.

9. Akhiri wawancara dengan jabatan tangan kembali. Tunjukkan rasa percaya diri yang tinggi, mengenai hasil apakah diterima atau tidaknya di perusahaan tersebut, itu urusan belakang yang terpenting adalah kita sudah memberikan yang terbaik, berusaha tampil sebaik mungkin.

Itulah sedikit persiapan yang bisa dilakukan saat mau menghadapi wawancara kerja. 
Semoga diterima.
Pesan ini disampaikan oleh :
Speak Up Academy
ig @speakup_academy
wapp 08896553124



Saturday, November 25, 2017

Hari Guru Nasional

Tanggal 25 November adalah Hari Guru Nasional. 
Semoga guru-guru di Indonesia semakin maju pemikirannya, semakin dapat merubah system pendidikan di negara kita untuk menjadi lebih baik, semakin kreatif, mengajar dengan hati cinta dan keikhlasan tanpa pamrih, 
semakin membawa anak didiknya untuk lebih mengerti tentang ahklak yang sesungguhnya. 
Aamiin.
Terima kasih guruku..dosenku...



Wednesday, November 22, 2017

Gender Dalam Komunikasi

"Ayah jangan lupa ya nanti tolong jemput bunda pas maghrib ya karena hari ini bunda pulang cepet. Oiya ayah juga jangan lupa nanti ke sekolah abang jam 9 karena ada rapat orangtua murid, bunda gak bisa datang, jadi ayah aja ya yang datang. Eh yah jangan lupa ya yah nanti tolong bayar listrik dan tv". Itu pesan si istri sebelum berangkat kantor, karena lebih dulu berangkatnya, sementara sang suami lagi asik di depan laptop buka email pribadinya yang masuk kemarin dan hari ini.

Pas jam 8.30 istri telpon ke hape suaminya : " Yah, dimana? Udah di sekolah abang ya? Udah bayar listrik dan tv yah?". Suaminya jawab :"bun....ayah udah di kantor. Memang ada apa di sekolah abang? ...bayar listrik n tv? Iiih bunda gak bilang kok ayah harus datang ke sekolah abang dan suruh bayar listrik!".

"Ya ampun ayah....begitu deh. Tadi pas bunda mau berangkat kan bunda udah pesan sama ayah. Tolong ke sekolah abang gantiin bunda karena ada rapat. Terus bunda juga pesan tolong ayah bayar listrik dan tv. Nanti jam 6 tolong jemput bunda. Aduuuuuh ayah gitu sih kalau bunda ngomong gak didengerin".

Bayangkan kalau setiap hari masalah yang dihadapi seperti itu antara suami dan istri, apa yang akan terjadi? 

Istri menyampaikan pesannya yang banyak sambil melakukan sesuatu sementara suami sambil melakukan sesuatu tidak mendengar pesan dari istrinya.

Harusnya kita sadar bahwa gaya komunikasi antara pria dan wanita itu berbeda. 

Otak pria dan wanita itu berbeda, begitu juga gaya komunikasinya. Otak pria itu mono tracking brain sementara kalau otak wanita itu multi tracking brain. Wanita sanggup sambil masak bisa menerima pesan yang lain atau bahkan bisa sambil mengerjakan hal lain. Sementara pria kalau sedang mengerjakan sesuatu, tidak bisa menerima hal yang lain, baik pesan maupun pekerjaan lain yang dilakukan.

Karena otak pria dan wanita berbeda maka gaya komunikasinyapun berbeda.

Pria lebih suka hal yang praktis, gaya komunikasinya harus tegas, tepat, singkat dan padat. Pria tidak suka mendengarkan tetek bengek, dan pria sering menggunakan rasionya. 
Sementara kalau wanita gaya komunikasinya harus melalui pendekatan emosional dan lebih suka yang rinci penjelasannya. 
Pria lebih suka kalau berbicara tentang topik yang tidak berhubungan dengan orang sementara kalau wanita lebih senang dengan topik tentang dirinya.


Pesan ini disampaikan oleh Speak Up Academy.
www.speakupacademy.co.id
wapp 08896553124
ig @spekup_academy
fanpage : SpeakUpAcademy


Monday, November 20, 2017

Belajar Public Speaking

Saat kita menjadi public speaker ada satu hal yang juga penting untuk digunakan pada saat penyampaian, yaitu frasa Anafora.
Frasa Anafora adalah bagian dari gaya bahasa dengan ciri khas menggunakan kata - kata yang diulang - ulang. Pengulangan katanya pada awal kalimat di setiap baris atau setelah tanda koma pada satu kalimat. Tujuannya adalah untuk mempertegas suatu makna dari gagasan atau ide yang ingin diungkapkan. Jadi Anafora dapat memberi makna penegasan. 

Contoh anafora yang dilakukan oleh Presiden Soekarno dalam pidatonya :

“Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat,
Aku besar karena rakyat,
Aku berjuang karena rakyat,
Dan aku penyambung lidah rakyat”.

“Kemerdekaan tidak menyudahi soal-soal,
Kemerdekaan malah membangun soal-soal, tetapi
Kemerdekaan juga memberi jalan untuk memecahkan soal-soal itu.” (Ini petikan  Pidato Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1948)

“ Terlepas dari perbedaan apa pun,
Jagalah Persatuan,
Jagalah Kesatuan,
Jagalah Keutuhan!
Kita sekalian adalah mahluk Allah!
Dalam menginjak waktu yang akan datang, kita ini seolah-olah adalah buta.” (Perikan Pidato Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1966)

Contoh anafora yang dilakukan oleh Barrack Obama saat pidato :

Will we fight for human rights for the opponents of power, the military in Burma, the bloggers in Iran, or the voters in Zimbabwe?
Will we interpret the words "no longer" for human evil in Darfur?
Will we admit that there are no better examples than the projected from each of our countries to the world?
Will we resist torture and staunchly fight for law enforcement?
Will we welcome immigrants from other countries, avoid discrimination against different people or worship differently, and keep our promises to create equality and equal opportunity for our citizens?
Citizens of Berlin-Citizens of the World-This is our momentum.
Now is the time !!!

Yang artinya :
Akankah kita memperjuangkan hak-hak azasi manusia bagi para penentang kekuasaan, militer di Burma, para blogger di Iran, atau para pemilih di Zimbabwe?
Akankah kita memaknai kata-kata "tidak lagi" bagi kejahatan manusia di Darfur?
Akankah kita mengakui bahwa tidak ada teladan yang lebih kuat dari pada yang diproyeksikan dari masing-masing negara kita kepada dunia?
Akankah kita menolak penyiksaan dan kukuh memperjuangkan penegakkan hukum?
Akankah kita menyambut para imigran dari negara lain, menghindari diskriminasi terhadap mereka yang berbeda atau beribadah secara berbeda, dan menepati janji untuk menciptakan kesetaraan dan kesempatan yang sama bagi warga kita?
Warga Berlin-Warga Dunia-Inilah momentum kita.

Sekaranglah waktunya!!!

Sunday, November 19, 2017

Kursus Public Speaking Dimana?



Banyak sekali kursus public speaking ditawarkan oleh beberapa tempat kursus, dari yang harganya terjangkau sampai yang harganya termasuk premium, dari yang trainernya orang di balik layar sampai selebritis yang sering terlihat di media televisi, dan dari yang menjanjikan menjadi orang terkenal sampai menjadi kaya. Mana yang akan dipilih tergantung dari kebutuhan orang, untuk apa kursus itu diperlukan.

Pada dasarnya orang memerlukan belajar public speaking adalah untuk berani berbicara di depan umum. Padahal dengan bisa public speaking banyak hal yang bisa didapat. Jadi bukan hanya berani berbicara saja tapi juga orang akan bisa luwes dalam bergaul, anak-anak dan remaja dapat lebih mudah dalam menerima pelajaran sehingga dapat berprestasi, dan bagi yang sudah bekerja akan dapat menunjang prestasi di dunia kerja.

Lalu bagaimana memilih tempat kursus public speaking yang baik yang sesuai dengan kebutuhan kita? Ada beberapa point yang bisa dijadikan penilaian dalam memilih tempat kursus public speaking, diantaranya adalah :

1. Pilihlah tempat kursus public speaking yang waktu belajarnya fleksible, karena dapat menyesuaikan dengan kesibukan kegiatan sehari-hari yang tidak dapat ditinggalkan.

2. Pilihlah tempat kursus public speaking yang trainernya dapat membantu memberikan pengarahan secara intensif dengan waktu yang fleksible (atau yang dapat anytime consulting tanpa dikenakan biaya lagi ) sehingga jika kita memerlukan jawaban atas kendala yang ada dalam belajar atau dalam tugas dapat segera dikonsultasikan dan tentu saja pengarahannya dapat sangat berguna bagi kita yang pada saat itu benar-benar urgent memerlukan arahan (atau bisa dikatakan tempat kursus yang dapat memberikan lifetime warranty).

3. Pilihlah tempat kursus public speaking yang dapat langsung bisa kursus sesuai dengan moment diperlukannya kemampuan tersebut, tanpa harus menunggu kuota kelas. Kadang ada waktu tertentu (moment) yang diharuskan kita tampil presentasi sementara kita belum menguasai public speaking, maka kita akan belajar dahulu agar siap untuk tugas tersebut.

4. Pilihlahh tempat kursus public speaking yang memiliki komunitas. Karena dengan adanya komunitas maka kita dapat berkesempatan belajar dari anggota komunitas, lalu kita juga dapat membuka networking atau memperluas jaringan / koneksi, dan di komunitas itu dapat sharing pengalaman dengan anggota lain, serta dapat peluang job dan adanya meeting experts (di dalam komunitas ada beberapa anggota yang sudah termasuk expert maka keahlian dan pengalamannya akan dibagikan pada anggota lain), ditambah lagi adanya solutions to problems atau saling membantu jika kita berhadapan dengan masalah, dan tentu masih banyak keuntungan lain saat kita masuk dalam komunitas.

5. Pilihlah kursus public speaking yang berkesinambungan atau berkelanjutan terus menerus baik materi content maupun hubungan kerjasamanya (sinergitas). Contohnya materi pembelajaran dari basic sampai advance  (dari dasar sampai mahir). 
   
Itulah 5 point yang dijadikan penilaian dalam memilih tempat kursus public speaking dan 5 point tersebut dimiliki oleh Speak Up Academy. Semoga Anda tidak bingung lagi tempat kursus yang mana yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan Anda.


Speak Up Academy
Lounge 78 Building, 3rd Floor, Jl. Raya Kemanggisan No.78 Jakarta Barat
Telp. 021. 22545898, Whatsapp 08896553124
Fanpage : Speakupacademy
www.speakupacademy.co.id
ig @speakup_academy

Thursday, November 16, 2017

Hari Ini

Hari ini tanggal 16 November adalah hari Toleransi Sedunia yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1996, harapannya untuk memperkuat toleransi dengan meningkatkan rasa saling pengertian antar budaya dan bangsa sebagai wujud untuk menyadarkan betapa pentingnya hidup bertoleran. 

Karena toleransi antar sesama bukanlah semata-mata menghormati dan menghargai perbedaan, baik suku, agama, ras, dan etnisitas, namun juga aktif untuk memastikan bahwa semuanya setara di mata hukum dan undang-undang.

Pesan ini disampaikan oleh Speak Up Academy.
www.speakupacademy.co.id
wapp 08896553124
ig @speakup_academy



Friday, November 10, 2017

Belajar Public Speaking Dari Tokoh II

Belajar Public Speaking Dari Tokoh

Masihkah ingat sejarah, ada quote yang disampaikan Presiden Soekarno saat pidato pada Hari Pahlawan tanggal 10 November 1961 ? Begini : “ Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya ”.

Banyak sekali kutipan beliau yang dapat menjadi motivasi semangat bagi kita rakyatnya. Di hari Pahlawan ini, kami coba mengupas “Belajar public speaking dari seorang tokoh”, kali ini yang akan diangkat adalah seorang yang memiliki nama besar, orator ulung, yang saat berpidato dapat mengobarkan semangat perjuangan bangsa, Sang Proklamator yang membawa negara kita ke era Kemerdekaan, Ir.Soekarno.

   Beliau adalah pembicara hebat hingga nama Indonesia dikenal dunia. Soekarno memiliki kekuatan dalam semua pidatonya. Dan memang pantas jika disebut Orator Ulung, karena dalam setiap pidatonya selain mengobarkan semangat, ada energi di dalamnya. Yuk kita bahas kekuatan Presiden Soekarno saat menjadi public speaker.

-                 Beliau memiliki Confidence atau memiliki kepercayaan diri yang kuat yang dapat mempengaruhi penampilannya saat berpidato. Sebelum ia berpidato, semua audience menunggunya karena ingin mendengarkan apa yang akan disampaikan. Dan tentu dengan sangat percaya diri, tenang, namun audience bisa dengan nyaman mendengarkan apa yang disampaikan. Memang jika public speaker memiliki confidence yang tinggi maka akan dengan mudah “ngeblend” dengan audiencenya, aura positif dapat mengalir yang akhirnya komunikasi akan menjadi efektif.

-               Soekarno dengan suara lantangnya dan semangat yang berkobar-kobar dapat menyalurkan energi dalam setiap kalimat yang disampaikan, disitulah kekuatan dari kata-katanya . Ini terbukti bahwa beliau memiliki Credibility .  Sikapnya menunjukkan kompetensi kepada audience, membangun kepercayaan dari audiens dengan kekuatan kata demi kata yang disampaikan.

-               Soekarno sering menggunakan istilah yang mudah diingat oleh audiencenya. Inilah bukti bahwa ia memiliki Creativity yang sangat bagus. Pidatonya tidak membuat orang menjadi lemas dan tertidur karena menjenuhkan, kutipannya dan istilah-istilahnya selalu mudah diingat, sehingga menjadi komunikatif dan interaktif dengan audiencenya. Ingat kan kutipan ini ?  Jas Merah kepanjangan dari Jangan Sekali- kali Melupakan Sejarah, Berdikari : Berdiri Di Atas Kaki Sendiri. Beliau juga melakukan Conversation yang baik dengan target audiencenya

-       Dengan gayanya yang khas, semua orang di seluruh dunia tahu gaya Soekarno, dengan peci hitamnya, sampai-sampai peci hitam disebut peci Soekarno. Character yang ada dalam setiap pidatonya akan keluar, teknik komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah, bersamaan keluar saat penyampaian bahasa verbal.

-             Bung Karno memang seorang orator ulung yang Construction, yang mempersiapkan sebelumnya apa yang akan disampaikan, beliau gunakan pula kalimat-kalimat hiperbola seperti satu contoh kutipan ini : “ Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”.


Demikian yang bisa kita ambil contoh dari Soekarno saat beliau orasi.

Thursday, November 9, 2017

Belajar Public Speaking Dari Tokoh

Belajar public speking dari seorang tokoh, kali ini yang akan diangkat adalah ulama muda yang sudah meninggalkan kita namun memiliki fenomena yang kuat. Beliau banyak penggemarnya karena ceramahnya yang khas dan disukai kaum muda. Sampai-sampai ada filmnya yang membuat saya tidak pernah bosan melihat film biografinya itu.

Almarhum Uje nama terkenalnya, memiliki nama asli Jefri Al Bukhori. Ustad Jefri atau Uje ini memiliki kelebihan yang khas saat beliau menyampaikan ceramahnya di depan publik. Beliau memang panas dsebut public speaker yang baik, karena memiliki trik dalam public speaking. Apa saja yang Uje miliki sebagai public speaker? Berikut diantaranya adalah :
-       Uje dalam pesannya selalu disampaikan dengan humor, dengan pesan yang serius namun santai disampaikan maka audiencepun akan santai menerimanya. Inilah bukti bahwa Uje memiliki Creativity yang sangat bagus.

-       Uje sangat memahami dunia remaja yang menjadi target utamanya, dalam penyampaiannyapun ia tidak pernah berkesan menggurui sehingga mudah diterima oleh kaum remaja. Inilah bukti ia dapat melakukan Conversation yang baik dengan target audiencenya.

-       Dalam setiap ceramahnya, Almarhum Uje selalu dengan runtun dan terarah mulai dari opening (pembukaan), isi (content) dan closing (penutup). Terlihat sangat terkonstruksi (Construction) dengan baik dan ada koneksi (Connection) satu sama lain juga terhubung dengan baik antara Uje dengan audiencenya. Uje sampaikan isi (Content) dengan membacakan ayat-ayat Al Quran dan tilawahnya, ditambah lagi dengan perpaduan lagu yang khas dia bawakan.

-       Uje menyampaikan ceramahnya secara terorganisir dengan baik, maksudnya adalah jelas struktur dan alurnya. Sehingga mudah difahami, mudah diingat dan mudah diikuti juga dinikmati. Inilah bukti bahwa Uje sudah menyampaikan ceramahnya dengan koherensi (Coherence) yang tepat.

-       Saat penyampaian ceramahnya, Uje menyampaikan dengan bahasa yang sangat luwes dan tema yang diangkat begitu up to date pada saat itu. Ini membuktikan bahwa Uje memang memiliki kredibilitas (Credibility) yang tinggi. Terlihat bagaimana ia bersikap untuk membangun kepercayaan audience dengan apa yang dikatakannya.

-       Dengan kepercayaan diri (Confidence) yang kuat, almarhum Uje dapat memberikan kesan pertama yang positif pada audience dengan cara membuka ceramahnya dengan kreatif dan lucu atau pernah juga mengejutkan. Ini bukti bahwa Uje dapat menangkap (Capture) ketertarikan audience agar dapat dengan sepenuh hati dan penuh perhatian mulai dari awal hingga akhir melihat dan mendengarkannya.


Itulah yang bisa kita pelajari dari seorang Ustad Jefri saat beliau melakukan public speaking. Nantikan telaah berikutnya ya.....

Monday, November 6, 2017

Jangan Begini! Be Creative lah,,,,,,,

Kadang anak sulit dalam menerima pelajaran di sekolah entah karena suara gaduh dari teman-temannya atau karena ada teman sebangkunya yang terus saja mengajak ngobrol, bahkan bisa juga kendalanya karena suara-suara di luar kelas yang dapat mengganggu konsentrasinya...  Atau karena tidak bisa menerima apa yang disampaikan oleh gurunya, entah karena gurunya kurang komunikatif atau guru yang kurang memperhatikan satu per satu anak didiknya sehingga cara pengajarannya disamaratakan saja ke semua muridnya.

Inilah kendala yang dihadapi anak dalam belajar sehingga sulit menerima pelajaran tersebut.
Lalu apakah yang harus dilakukan agar anak bisa menerima pelajaran dengan senang hati dan mudah saja materi yang diterima lalu dicerna?

Kami, Speak Up Academy memberikan jalan keluarnya...
Anak akan belajar cerdas menerima pelajaran, anak akan dapat diasah skillnya, dan anak akan memiliki kepribadian yang baik, perilaku yang santun dan Be Creative.
Ikuti workshop Be Creative for kida di Speak Up Academy, tanggal 24 November 2017 jam 10.00-12.00 di Lounge 78, jalan Raya Kemanggisan, Jakarta Barat.

Reservasi : wapp 08896553124

Friday, November 3, 2017

Workshop Be A Better MC

Seorang MC yang cerdas akan memerhatikan respon dari audiencenya dan secara fleksible akan dapat menggunakan teknik berbicara yang lebih sesuai dengan audiencenya. 

Bagaimana menjadi MC yang cerdas ?

Ikuti workshop "Be A Better MC" with Speak Up Academy di Speak Up Academy (Lounge 78 building, 3rd floor, jl.Raya Kemanggisan no. 78 Jakarta Barat), dengan biaya idr 1000k (sudah termasuk snack, lunch, certificate).

Siapa pembicaranya? Yul Batara dan Yanti Andrea, mereka praktisi di bidang event dan MC. Mereka akan berikan trick bagaimana menjadi MC yang cerdas yang dapat menguasai massa, yang dapat menghadapi protokoler dari pengisi acara dan undangan VVIP, dapat menjalankan jobdesc nya sebagai MC, dapat menciptakan engagement dengan audience, dan lain-lain.

Jangan ragu untuk daftar sekarang juga walau Anda berprofesi sebagai MC karena Anda memiliki bakat otodidak, alangkah lebih baik jika anda memiliki skill dan mengetahui teori dan pakem komunikasi yang benar. 

Segera hubungi Speak Up Academy wapp 0857-7303-5974, www.speakupacademy.co.id atau ig @speakup_academy.


Teman dan keluarga anda nanti bisa melihat Anda menjadi sesuatu yang baru!!!

Thursday, November 2, 2017

Bagaimana Kids Jaman Now?

Istilah "Kids Jaman Now" bukan tanpa alasan bisa hits sekarang ini.  Karena memang tingkah polah anak sekarang memang pantas kita jadi bergeleng kepala sambil keluar kata " ck.. ck.. ck .....".

Bagaimana bisa tidak menggelengkan kepala, ini contoh kids zaman now  :  sudah pacaran dengan kelakuan seperti orang dewasa (banyak berita yang viral mengenai gaya pacaran kids jaman now), ada lagi yang ditanya Pak Presiden apa cita-citamu dijawabnya mau jadi youtuber saja enak banyak uang ( sekarang sudah tidak lagi bercita-cita menjadi seseorang yang memiliki tugas mulia seperti menjadi dokter, menjadi tentara, menjadi guru, dll  yang ada di pikiran mereka hanya ngetop dan bisa menghasilkan uang banyak), setiap saat tidak terlepas dari smartphonenya (ada berita tentang orangtua  marah di sekolah anaknya, karena hape anaknya  disita sekolah dan akan dikembalikan setelah semester berakhir, gara-garanya saat pembelajaran di kelas si anak asik dengan hape).

Kids jaman now bikin geleng-geleng kepala orangtua jaman now.

Yuk Kids jaman now tinggalkan hal negatif, masih banyak kok hal positif untuk nunjukin eksistensi kamu dengan tenagamu yang luar biasa, pikiranmu yang masih cemerlang, masa depanmu yang masih panjang, gunakan waktumu semangatmu dan energimu untuk bangsa kita...budaya kita...tanah air kita.

Ambil peranmu,  berikan tenagamu, pikiranmu dan semangatmu untuk mengisi kehidupan ini yang harus kamu pertanggung jawabkan nantinya. Sayangi dirimu, cintai keluargamu, hormatilah kepribadian Bangsa dan Negara mu. Isi kehidupan ini dengan hal yang positif dengan prestasi yang terus ditingkatkatkan. Jangan mau kamu dilecehkan dengan sebutan  "pantes...kids jaman now ", tetapi sebutan inilah yang cocok untukmu " Hebatnya kids kaman now".


Speak Up Academy mengajakmu untuk sebutan "Hebatnya Kids Jaman Now".

Cari tahu kami di www.speakupacademy.co.id atau wapp 08896553124, follow n like ig @speakup_academy

Tuesday, September 5, 2017

Yuk Ikutan Workshop Khusus Mahasiswa


New Kolonialisme Efek Era Konektivitas

Ada anak usia 2 tahun kalau lihat hape (telepon seluler) langsung beraksi layaknya mau difoto, kelihatan lucu sekali. Ada lagi yang usia 5 tahun asik sendiri dengan hape milik bundanya, sambil terdengar nyanyi lagu dewasa. Dan ada lagi anak usia 6 tahun yang lagi asyik bergaya sedang membuat video, kalau ditanya buat apa videonya? Dia jawab buat di upload di instagram. Lain lagi tingkah anak usia 7 tahun yang saya temui, dia lagi asyik video call dengan temannya, yang kalau diperhatikan seperti anak remaja yang sedang gaul cara bicaranya. Kalau yang usia 12 tahun beda lagi tingkahnya, dia asik dengan hapenya tanpa suara malah kalau dipanggil oleh orangtuanya harus berkali-kali atau dicolek dulu baru menjawab. 
Gaya anak SMP dan SMA berbeda lagi, hapenya tidak boleh dilihat orangtua, malah pakai password segala, supaya orangtua tidak bisa membuka hapenya. Macam-macam tingkah anak-anak dengan hapenya. Hape yang kita kenal dengan nama smartphone.ini sudah tidak aneh lagi digunakan oleh semua orang dari anak-anak sampai dewasa, bahkan kakek nenek sekalipun. 
Banyak sekali ditemukan perilaku menyimpang yang sering dilakukan pengguna ponsel pintar ini. Kebanyakan pengguna ponsel pada saat ini sudah memposisikan ponselnya sebagai asisten pribadi yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Penggunaan ponsel memang bisa dilihat ada dampak sisi negatif dan positifnya.
Efek era konektivitas jangan dianggap enteng, orangtua memberikan ponsel ke anak awalnya mungkin karena agar bisa mudah dihubungi. Namun ternyata ada dampak negatifnya setelah ponselnya itu dipergunakan sudah bukan layaknya alat komunikasi saja. 
Pada anak-anak dan remaja awalnya ponsel digunakan untuk mengembangkan kemandirian mereka. Apa benar? Memang benar karena menurut hasil penelitian tahun 2007 oleh Australia National University dikatakan bahwa 30% orang tua akan membiarkan anak mereka tetap berada di luar jika mereka memegang ponsel agar tetap bisa di hubungi. Namun tetap harus waspada dengan dampak negatifnya, ada "new kolonialisme" yang akan ditimbulkan. 
Penjajahan cara baru afek dari era konektivitas tanpa terasa sudah mewabah semua orang dari usia dini hingga usia kakek nenek.. Kecanduan ponsel jika saja hanya dibiarkan begitu saja akan berakibat fatal seperti efek ketergantungan yang terjadi akan semakin besar dan merusak psikologis terhadap diri sendiri misalnya menjadi kecanduan ponsel dengan merasa mempunyai kesenangan tersendiri.

Menurut Prof. Carry seorang peneliti mengatakan bahwa ponsel menjadi subjek aliran data yang konstan atau overload informasi yang menghadirkan risiko nyata ketidakpedulian terhadap informasi yang benar-benar tidak diperlukan dan menjadikan anda kurang mengontrol kehidupan. Sudah terbukti kan? Para pengguna ponsel akan selalu memprioritaskan hal baru yang ada di ponselnya, meskipun ada hal lain yang lebih penting. Perubahan tingkah laku menjadikan orang tidak terlalu peka terhadap lingkungan.


Tuesday, August 29, 2017

Retorika Lipsynch Bisa Gak Ya?

Tadi pagi ada WA masuk yang isinya : "Apakah Speak Up Academy ada workshop untuk orang yang berkecimpung di bidang politik?". Maka kami menjawab :"Apakah ini tokoh politik atau caleg yang bermaksud untuk tujuan berkampanye? ". Lalu dijawab : " Ya, saya mau ikut serta dalam workshop yang temanya adalah bagaimana tips untuk berkampanye di depan publik ".

Memang saat ini ramai berbagai macam cara dilakukan oleh tokoh politik untuk nge"branding" partainya dan dirinya. Branding yang dilakukan masih ada juga dengan cara lama yaitu seperti buat slogan, visi dan misi, nama calon, nomor urut dan nama partai itu dilakukan dengan pemasangan spanduk, poster, sticker dan flyers. Padahal cara ini untuk saat ini kurang efektif karena pada dasarnya orang sekarang lebih cerdas, lebih pintar untuk memilih.

Lalu cara apa yang lebih efektif dilakukan bagi para caleg atau tokoh politik untuk berkampanye? Faktor yang terpenting adalah bagaimana tokoh politik itu berbicara di depan publik atau bagaimana dia berkampanye atau menyampaikan retorika yang benar lalu selanjutnya pilihlah media komunikasi yang berdampak besar. Sekarang sudah lahir jejaring-jejaring sosial seperti Vblog, Instagram, Line, Whatsap, FB, Youtube, Blog, Web, dan lain-lain.

Disinilah terlihat pola perubahan komunikasi yang dahsyat dari masyarakat, yang tadinya vertikal menjadi horizontal, yang tadinya sifatnya eksklusif menjadi inklusif, yang tadinya individual menjadi sosial. 

Jadi tetap saja, tokoh politik tersebut harus memiliki keahlian dalam berbicara di depan publik. Karena tidak mungkin dia lakukan lip-synch saat berretorika atau saat berkampanye. (Lipsynch : lip-synch adalah sinkronisasi bibir atau sikap seseorang seolah benar-benar bernyanyi dengan menggerakkan bibirnya.
Setelah memiliki keahlian berbicara tersebut baru dapat menentukan media komunikasi yang dipilihnya yang efektif untuk menjaring konstituennya.


Sunday, August 27, 2017

Bahaya Teknologi Komunikasi Modern

Akhir-akhir ini  melihat berita di televisi banyak sekali kriminalitas yang bersumber dari media sosial. Saya jadi ingat film DISCONNECT sebuah film genre drama yang disutradarai oleh Henry Alex Rubin yang dirilis pada tahun 2013. Dalam film itu terlihat sisi negatif dari teknologi komunikasi modern .

Sinopsis ringkasnya begini :
Kisah pertama tentang seorang pengacara yang selalu tergantung dengan telepon genggamnya,  begitu juga dalam berkomunikasi dengan keluarganya. Ternyata anaknya adalah korban bullying melalui sosial media, yang mengakibatkan anak remaja tersebut melakukan percobaan bunuh diri.
Dalam kisah yang berbeda ada pasangan suami istri yang masuk dalam situasi hampir kehilangan semua materinya disebabkan karena segala rahasia pribadi termasuk keuangan mereka terungkap secara online.
Kisah berikutnya seorang duda mantan polisi yang sangat kesulitan membesarkan seorang anak karena ternyata anaknya adalah pembully online di kelasnya.
Dan kisah lainnya tentang seorang jurnalis ambisius yang berupaya membangun kisah tentang seorang remaja yang terlibat di situs dewasa.
Keempat kisah tersebut ternyata saling berhubungan, kisah mereka saling bertabrakan yang ujungnya adalah berjuang untuk terhubung dengan dunia jejaring sosial yang mengakibatkan hal negatif.

Dalam film drama yang berakhir dengan happy ending ini menceritakan bahaya teknologi komunikasi modern yang saat ini sama dengan di negara kita semakin merajalela. Kriminalitas dapat timbul dari jejaring sosial, bukan hanya bagi kaum urban namun dari kaum rural pun juga. Lalu bagaimana caranya mencegah agar kejahatan tidak terjadi lewat kemajuan teknologi komunikasi modern?
Caranya adalah kita sudah tahu bahwa akses internet memang tidak terbatas maka kita sebagai pengguna jejaring sosial jangan sampai lalai, maksudnya adalah kita jangan jadikan hal yang pribadi menjadi konsumsi publik, karena kelalaian kita akan hal ini maka menjadikan orang yang bermaksud jahat akan lebih mudah menjalankan aksi kejahatannya. Karena biasanya para pelaku kejahatan melalui jejaring sosial umumnya cerdas dan fanatik akan teknologi informasi tersebut. Untungnya saat ini pemerintah cepat tanggap dan sudah ada undang-undangnya. Namun kembali pada diri kita, kita harus tetap mawas diri dan tetap berhati-hati. Gunakan jejaring sosial dan teknologi komunikasi modern sebagaimana kegunaannya saja seperti alat komunikasi, alat hiburan, dan alat pembelajaran. Kita harus lebih cerdas dari pelaku kejahatan.



Monday, August 21, 2017

Bukan 2 !!! Kamu harus punya 5 !!!

Seberapa banyak yang harus kita miliki?
Bukan 2 !!! Tapi kamu harus punya 5 !!!
Maksudnya ???

Jika kita sudah punya basic (akademik), kita harus buka wawasan seluas-luasnya. 
Itu baru 2.

Selanjutnya jika harus 5 yang kita miliki, yang lainnya apa?

Point ketiga yang harus dimiliki adalah Skill (keahlian)...Dan yang ke 4 kita harus memiliki experience (pengalaman)

Belum cukup jika cuma punya 4 itu, karena bila kita sudah punya 4 itu tetapi kita tidak bisa mem"presentasi"kannya maka bisa percuma, karena cuma kamu yang tahu, orang lain tidak tahu. 

Jadi kamu harus punya 5 : basic, wawasan, skill, experience dan bisa presentasi. 

Pesan ini disampaikan oleh Of Course!!! (Speak Up Academy).
www.speakupacademy.co,id
wapp 087889060893