Friday, September 16, 2016

Pembicara Yang Baik Adalah Pendengar Yang Baik



Banyak program acara televisi dan radio juga event off air yang isinya talkshow . Pada acara itu sering kita jumpai orang yang begitu bersemangat berbicara saat di wawancara tapi malas untuk mendengarkan.  Bahkan kita sering lihat juga seseorang yang senang memotong pembicaraan orang lain, karena tidak sabar dalam posisinya sebagai pendengar.

Padahal "pembicara yang baik adalah pendengar yang baik pula".  Karena pada prinsipnya kemampuan berbicara atau menyampaikan pesan sama pentingnya dengan kemampuan mendengarkan atau menerima pesan. Memang tidak mudah menjadi pendengar yang baik. 
Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya The Interpersonal Communication :  “Listening is an active rather than a passive process. Listening does not just happen; you must make it happen. Listening takes energy and commitment to engage in often difficult labor.” Artinya  : mendengarkan adalah proses aktif dan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi seseorang harus berusaha agar bisa mendengarkan, sehingga mendengarkan memerlukan energi dan komitmen untuk melakukannya dan bahkan merupakan pekerjaan yang sulit.

Memang mendengarkan pekerjaan yang sulit , karena biasanya kita hanya mau didengarkan saja, malas untuk mendengarkan orang lain.  Joseph A Devito juga membedakan antara hearing dan listening. Apa ya bedanya?
Bedanya Hearing adalah Mendengarkan, lebih kepada suara (audio) dari pesan yang disampaikan. Sementara Listening adalah Memahami pesan atau makna yang disampaikan.

Pantas ya ada slogan dari produk asuransi begini : Always listening, always understanding bukannya Always hearing, always understanding.



0 komentar:

Post a Comment