Banyak program acara televisi dan radio juga event
off air yang isinya talkshow . Pada acara itu sering kita jumpai orang yang begitu bersemangat berbicara saat di
wawancara tapi malas untuk mendengarkan. Bahkan kita
sering lihat juga seseorang yang senang
memotong pembicaraan orang lain, karena tidak sabar dalam posisinya sebagai pendengar.
Padahal "pembicara yang baik adalah pendengar
yang baik pula". Karena pada prinsipnya kemampuan
berbicara atau menyampaikan pesan sama pentingnya dengan kemampuan mendengarkan
atau menerima pesan. Memang tidak mudah menjadi pendengar yang baik.
Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya The
Interpersonal Communication : “Listening
is an active rather than a passive process. Listening does not just happen; you
must make it happen. Listening takes energy and commitment to engage in often
difficult labor.” Artinya : mendengarkan adalah proses
aktif dan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi seseorang harus berusaha agar
bisa mendengarkan, sehingga mendengarkan memerlukan energi dan komitmen untuk melakukannya dan bahkan
merupakan pekerjaan yang sulit.
Memang mendengarkan pekerjaan yang sulit , karena
biasanya kita hanya mau didengarkan saja, malas untuk mendengarkan orang
lain. Joseph A Devito juga membedakan
antara hearing dan listening. Apa ya bedanya?
Bedanya Hearing adalah Mendengarkan, lebih kepada suara (audio)
dari pesan yang disampaikan. Sementara Listening adalah Memahami pesan atau makna yang disampaikan.
Pantas ya ada slogan dari produk asuransi begini :
Always listening, always understanding bukannya Always hearing, always
understanding.
0 komentar:
Post a Comment