Seperti biasa saya
selalu mencari esensi yang ada dalam sebuah film. Kali ini saya coba telaah
dari sebuah film yang mengeksplorasi hasil sebuah buku motivasi diri yang
diterbitkan oleh penulis tertutup (Berenger) dari seorang jurnalis tabloid
(Connolly), editornya (Stallone), seorang mantan narapidana (Sedgwick), seorang
polisi gunfighter-penembak (Jane), seorang priest beralkohol (Aiello) dan
gangster dimwitted.
Film 2014 drama
Amerika ini disutradarai dan ditulis oleh John Herzfeld . Dengan bintang
ternama seperti Sylvester Stallone , Kyra Sedgwick , Terry Crews , Thomas Jane
, Kevin Connolly , Lauren Cohan , Kelsey Grammer , dan Tom Berenger .
Plot berkisar buku
self - help dan bagaimana hal itu mengilhami berbagai kelompok orang : seorang
wartawan dan editornya , mantan narapidana , maestro hip - hop , seorang aktor
dan polisi yang menyamar . Penciptaan Reach
Me menceritakan tentang : " Bukan tentang menjadi kaya , tetapi percaya
pada diri sendiri” .
Teddy Raymond sang
penulis yang diperankan oleh Tom Berenger mengatakan bahwa ada 8 yang ditakuti
orang yaitu :
1. Fear
of poverty / Takut
menjadi miskin
2. Fear
the criticism / Takut
pada kritikan
3. Fear
of failure / Takut
akan kegagalan
4. Fear
of abandonment / Takut
ditinggalkan
5. Fear
of losing a loved one / Takut
kehilangan orang yang dicintai
6. Fear
of pain / Takut
sakit
7. Fear
of death / Takut
mati
8. Fear
of you maksudnya takut pada kamu (dalam hal ini audience atau orang banyak)
Memang, banyak
orang takut untuk menjadi miskin. Zaman sekarang banyak orang yang memiliki kegelisahan
berkepanjangan. Dan salah satu kegelisahan tersebut bersumber dari
kekhawatirannya akan jatuh miskin. Ini suatu fenomena nyata yang membuktikan
betapa faham materialisme telah mendominasi mayoritas penduduk bumi. Kebanyakan
orang saat ini jauh lebih takut akan kehilangan harta daripada kehilangan iman
dan keyakinannya akan Sang Pencipta jagat raya. Banyak orang telah menjadikan
kesuksesan dalam kehidupan dunia sebagai tujuan utamanya.
Bila kita takut terhadap kritikan, kita akan mati tanpa melakukan
apapun. Seperti yang di katakan Elbert Hubbard, "The only way to avoid
criticism is to do nothing, say nothing, be nothing." Satu-satunya cara
untuk menghindari kritik adalah dengan tidak melakukan apapun, tidak mengatakan
apapun, dan tidak menjadi apapun.
Orang yang
melakukan banyak hal sudah pasti menimbulkan banyak kritikan. Jadi, bila kita
ingin mendapatkan kesempatan untuk meraih sesuatu yang besar, kita pasti akan
menerima banyak serangan dan ejekan. Dan kenyataan biasanya orang yang suka
mencela, menghujat, mengkritik kita biasanya adalah orang yang sombong karena
merasa diri sudah lebih baik dari orang lain.
Kritikan adalah
bagian dari harga yang harus di bayar untuk melewati keadaan biasa-biasa saja.
Terkadang kita semua lebih senang mendapat masukan yang positif, pujian dan
penghargaan. Hal tersebut memang baik agar kita mengetahui bahwa kita telah
berada di jalur yang tepat dan sebagai support untuk pencapaian kita. Namun
saat kritik datang kita sering mulai merasa down dan putus asa. Padahal
sebenarnya kita dapat jadikan kritik sebagai suatu feedback untuk perkembangan
dan pertumbuhan kita secara pribadi. Kuncinya adalah kita perlu belajar
bagaimana menghadapi dan menggunakan setiap feedback negatif untuk kemajuan
kita. Biasanya ada banyak pelajaran yang dapat kita peroleh dari setiap
feedback yang negatif kalau saja kita dengan sungguh-sungguh mau mencarinya dan
belajar dari hal tersebut. Biasakanlah diri kita untuk selalu belajar bukan
hanya dari pengalaman yang positif melainkan juga dari pengalaman yang negatif.
Takut
akan kegagalan (disebut : Atychiphobia). jika kita sedang mengalami kegagalan bangunlah
dan berusahalah, gagal itu adalah bagian dari sebuah kesuksesan. Dengan kata
lain, tidak akan ada kesuksesan,tanpa kegagalan. Keep going and keep spirit.
Takut ditinggalkan, rasa takut ditinggalkan ini akan menyebabkan kita merasa tidak aman, timbul keraguan, rasa kepercayaan diri rendah, tenggelam di masa lalu dan khawatir untuk masa depan. Lawan rasa takut ditinggalkan orang lain atau kelompok. Kita semua punya jalan sendiri-sendiri. Berani untuk menjalani semuanya dengan kemampuan yang kita miliki.
Takut
kehilangan orang yang dicintai, perasaan takut kehilangan biasanya muncul
akibat komunikasi yang buruk. Ketika kita dan pasangan tidak bisa saling
terbuka mengungkapkan perasaan atau segala hal yang mengganggu pikiran. Tanpa
bicara, kita hanya akan sibuk menebak-nebak apa yang ada di kepala pasangan
kita. Saat dia melakukan hal yang tak biasa, atau ketika sikapnya membuat kita
merasa tak nyaman misalnya. Selalu saja merasa curiga atau bahkan negatif
thinking, hilangkanlah perasaan takut kehilangan orang yang dicintai, karena
kita tidak bisa hidup hanya dengan orang tersebut. Hiduplah mandiri .
Takut
sakit, menurut penulis buku “the miracle of motivation”, George Shinn, tiga
musuh mental paling buruk yang dihadapi manusia setiap hari adalah
kekhawatiran, keraguan, dan rasa takut.
Rasa takut, khawatir inimerupakan emosi yang melemahkan, melumpuhkan,
mengerogoti kualitas hidup, mereduksi kebahagiaan, dan membuat kita jadi tidak
produktif, dan bahkan membuat kita stress, rentan sakit dan menderita. Perlu kita
sadar bahwa, besok belum datang keberadaan kita secara fisik juga hanya bisa
sekarang, besok juga belum pasti. Jadi kenapa kita harus terganggu dengan
ketakutan, kecemasan, yang secara fisikpun kita belum tentu mengalaminya nanti?
Jangan biarkan diri kita larut dalam ketakutan, kekawatiran, sesuatau yang
mengancam di masa yang akan datang yang belum pasti terjadi.
Takut mati,takut terhadap suatu kejadian di masa yang akan datang yang akan menimpa kita sama saja dengan kita bertarung dengan bayangan. Bayangan itu seolah nyata dalam pikiran kita, wujudnya tidak tahu entah di mana, entah kapan mau jatuh ke bumi ini juga tidak jelas. Ibaratkan bertarung dengan bayangan, kita tidak mungkin akan menang, semakin kita terlibat, semakin kita kerahkan tenaga kita, kita akan semakin kewalahan, tenaga kita sedikit demi sedikit akan semakin terkuras, dan akhirnya kita akan lemas dan terkapar, mati. Kita tidak mau kan seperti mati pelan-pelan tanpa kita sadari?
Takut mati,takut terhadap suatu kejadian di masa yang akan datang yang akan menimpa kita sama saja dengan kita bertarung dengan bayangan. Bayangan itu seolah nyata dalam pikiran kita, wujudnya tidak tahu entah di mana, entah kapan mau jatuh ke bumi ini juga tidak jelas. Ibaratkan bertarung dengan bayangan, kita tidak mungkin akan menang, semakin kita terlibat, semakin kita kerahkan tenaga kita, kita akan semakin kewalahan, tenaga kita sedikit demi sedikit akan semakin terkuras, dan akhirnya kita akan lemas dan terkapar, mati. Kita tidak mau kan seperti mati pelan-pelan tanpa kita sadari?
Yang terakhir
adalah Fear of you maksudnya
takut pada kamu (dalam hal ini audience atau orang banyak). Phobia adalah takut, takut pada gerombolan orang banyak atau audience (disebut : Ochlophobia) dapat kita lawan
dengan kita persiapkan diri kita untuk berada di depan orang banyak tersebut.
Kita harus bisa
melewati semua ketakutan yang ada dalam diri kita, jangan frustasi dan temukan
diri kita, raih diri kita. Contohnya kalau kita di kolam, jangan sampai kita
tenggelam, dan jangan hanya mengambang tapi kita harus berenang.
Jika ada yang
menghalangi kita, kita harus terobos.
Jika kita lapar
kita harus berusaha untuk makan jangan sampai kelaparan.
Jangan panik ,
mengalirlah bagai air.
0 komentar:
Post a Comment