Fungsi komunikasi menurut William I.Gorden dalam buku Deddy Mulyana salah satunya adalah sebagai komunikasi ekspresif.
Fungsi komunikasi ekspresif adalah untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaantersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekspresif lewat perilaku nonverbal.
Dengan tubuh kita dapat berbicara banyak. Maka pembicara harus terlihat
ekspresif saat tugas. Bagian tubuh yang perlu mendapatkan perhatian khusus
adalah mata, alis, mulut dan tangan. Kombinasi mulut, alis, mata bisa
menghasilkan berbagai macam ekspresi. Gerakan tangan juga harus halus dan alami
jangan terlalu berlebihan dan jangan terlalu dibuat-buat.
Gerak isyarat tubuh yang bisa diartikan adalah:
Otoriter:
- Kedua lengan melipat di dada
- Berkacak pinggang
- Menunjuk dengan telunjuk
- Kedua tangan di belakang
- Kepala menegadah
- Dagu terangkat
Bersahabat dan hangat:
- Tangan terbuka
- Jari kiri bertemu dengan jari kanan
- Keluar dari meja/mimbar
- Tidak ada jarak dengan audience
- Tersenyum dengan lembut
- Bahu tegak
- Dada busung
Gugup:
- Mencengkeram mimbar
- Menjilat dan menggigit bibir
- Kedua tangan di dalam saku
- Bahu terkulai
- Tidak ada kontak mata
- Sering berdehem atau eh
- Memainkan telinga, rambut, kumis, janggut
- Memutar mutar cincin
- Kaki gemetar
- Nafas terputus putus
Nah, sebagai public speaker, untuk
tampil ekspresif kita kadang memerlukan alat bantu. Coba berlatih dengan
membaca teks dan tambahkan teks tersebut secara ekspresif baik mata dan tangan
anda. Berlatih di depan cermin kalau punya handycam bisa minta orang lain
merekamkannya. Ini adalah latihan yang sangat efektif untuk menilai apakah ada
yang perlu diperbaiki dan ada yang perlu ditingkatkan. Tidak perlu takut. Lebih
baik menertawakan diri sendiri daripada ditertawakan banyak orang.
0 komentar:
Post a Comment