Kemarin saya
nonton film di tv channel sebuah film perang yang membuat saya betah
menontonnya dari awal hingga akhir. Padahal sebelumnya saya tidak menyukai film
perang.
Ringkas sinopsisnya
film tersebut begini : Dieter Dengler seorang pilot pesawat tempur angkatan
laut US jaman perang Vietnam. Dalam sebuah serangan, pesawatnya tertembak oleh
Vietkong. Beruntung dia berhasil melakukan pendaratan darurat. Tetapi rupanya
itu awal dari kesengsaraannya. Karena gerilyawan Vietkong berhasil menangkapnya.
Kenapa bisa begitu? Karena Dieter tidak
mempersenjatai diri dengan lengkap dan tidak mempersiapkan alat keselamatan
yang cukup.
Singkat cerita,
Dieter Dengler berhasil melarikan diri dari camp tahanan, ia berhasil juga diselamatkan
oleh tim pembebasan sandera. Kalimat yang ia sampaikan begitu ditanya oleh
teman-temannya kenapa dia bisa survive dan masih bisa hidup, dia jawab "PENUHKAN
YANG KOSONG.. DAN KOSONGKAN YANG PENUH".
Cerita dari film
Rescue Dawn karya sutradara Warner Herzog, yang diadaptasi dari film dokumenter
Little Dieter Needs To Fly tahun 1997. Menurut saya : Recomended untuk ditonton
karena sebuah film perang yang sarat dengan nilai-nilai solidaritas dan
humanisme.
Saya bisa
mengambil makna dari film tersebut . Dieter Dengler, si pilot yang bertahan
hidup dengan penuh tantangan dan pengorbanan, berani menghadapi tantangan
tersebut walau tidak yakin dengan apa yang ada didepannya nanti.
Lalu aplikasi
kata-kata Dieter Dengler (PENUHKAN YANG KOSONG.. DAN KOSONGKAN YANG PENUH) dalam
kehidupan saya mungkin bisa disimpulkan begini "semua kembalikan ke posisi
seharusnya, dan prepare semua hal dengan detail sekalipun hal tersebut sepele,
bisa jadi yang sepele itu yang menentukan sukses tidaknya tujuan “.
Kalau
diaplikasikan dalam tugas seorang public speaker begini : sebagai seorang
public speaker yang harus berjuang menghadapi audience, harus menyiapkan
segalanya, layaknya tentara yang pergi berperang. Karena saat kita bertugas
(menghadapi audience) , the show must go on....walau ada hal apapun kita tidak
bisa mundur, kita harus hadapi audience sesuai dengan tujuan awal dari apa yang
akan kita sampaikan kepada audience.
Karena saya pernah
melihat ada orang yang saat bertugas menjadi mc , tidak menyiapkan segala
bentuk persiapan yang harus dilakukan, seperti persiapan materi, fisik , diri,
audience, tempat, dan tanya jawab.
Karena begitu pentingnya
menyiapkan segala persiapan tersebut sebelum melakukan komunikasi di hadapan
audience.
Contohnya begini: Suatu
saat saya melihat seorang mc yang salah menyebutkan nama sponsor dan nama pejabat
pendukung eventnya. Ini hal yang sangat memalukan, karena ini adalah hal yang
sangat penting.
Jadi intinya
adalah persiapkan segala seuatunya, walau hal yang kecil sekalipun. Karena
mungkin saja dari yang kecil itu akan terjadi kendala atau kegagalan yang
fatal.
Kata –Kata Dieter Dengler (PENUHKAN YANG KOSONG.. DAN
KOSONGKAN YANG PENUH) seperti jam pasir.
Sering sekali kita
merasa hidup kita penuh,walaupun sebetulnya kosong.
Lalu bagaimana
supaya hidup kita penuh makna, penuh arti, penuh senyum, penuh harapan dan
penuh akan banyak hal yang baik-baik?
Pertama kita sadar
bahwa hidup kita kosong dan kita tidak mampu mengatasi kelemahan kita dan minta
agar Yang Maha Pencipta segera membaliknya,sehingga seperti sebuah jam
pasir,kita mulai diisi dan ingat untuk menjadi penuh memang perlu
"waktu".
Dan kita haruslah
terus sadar bahwa kita tidak mampu dan hidup kita kosong,karena kalau kita
merasa penuh, maka tidak lama kemudian jam pasir itu mulai dibalik dan kita
akan kembali kosong.
Biarkan Yang Maha
Pencipta yang terus mengisi hidup kita dan bagian kita adalah berserah
kepadaNya dan percaya kalau Dia Yang Maha Segalanya yang mengatur hidup kita
yang sedang mengisi yang baik bagi kita. Karena Hidup ini seperti jam pasir.
Dieter Dengler : “
PENUHKAN YANG KOSONG.. DAN KOSONGKAN YANG PENUH”.
0 komentar:
Post a Comment