Sosok gadis kaya,
cantik, modis dan sosialita “banget” muncul di kampus Harvard yang serba
serius. Gadis ini muncul dengan pakaian yang serba pink “ngejreng”, pakai kipas
berbulu, dan anjing chihuahua kesayangannya. Tidak ketinggalan karpet empuk, sofa
serta seperangkat alat make-up.
Elle Woods yang
diperankan Reese Witherspoon tak menyangka bisa masuk kampus yang terkenal
serius. Meski film lama, film komedi Legally Blonde (2001) yang disutradarai
oleh Robert Luketic ini layak ditonton kembali.
Dalam film “Legally
Blonde”, si blonde berjuang keras menumpas anggapan buruk tentang dirinya.
Bukan apa-apa, di Harvard, gadis-gadis tipe ini dianggap tidak memiliki
kecerdasan yang optimal. Kisah cintanya pun kandas. Ia terluka dan sakit hati
ketika kekasihnya mengatakan, dia nggak cukup cerdas serta tak memiliki masa
depan yang baik.
Elle geram. Ia belajar keras
bagaimana menjadi seorang “gadis kutu buku” demi masuk Harvard. Bahkan untuk
menarik perhatian, Elle mengirimkan video essay yang berbeda dengan calon pelajar
di Harvard lainnya. Bayangkan video berbikini di pinggir kolam renang! Pastinya dong para
dewan kampus luluh hatinya dan Elle masuk ke Harvard Law School.
Perjuangan menjadi
gadis kampus Harvard yang smart belum usai. Ia mengalami kesulitan dengan para
mahasiswa, terutama dengan sang mantan pacar yang meremehkannya. Elle juga
merasa kesulitan untuk mengikuti materi kuliah di kelas. Elle down, dan hampir
menyerah.
Untunglah seorang
mahasiswa tingkat akhir yang tampan bernama Emmett Richmond memberi Elle saran
yang sangat simpel dan mungkin bisa kita terapkan di bangku kuliah. Mau tau?
1. Pelajari
karakter dosen. Tipe seperti apa mereka? Apakah mereka tipe dosen yang suka
dengan mahasiswa yang kritis dan menyukai diskusi, atau dosen teksbook yang
tidak suka di debat. Atau bahkan dosen killer, yang tidak dapat disangka
pikirannya dan sering memberi kuis dadakan sehingga mahasiswanya harus siap
setiap saat.
2. Pelajari materi
sebelum kuliah. Pelajari gaya dosen mengajar, biasanya tipe kuis dan ujian apa
yang mereka berikan.
Intinya tidak hanya
materi kuliah, tapi pelajari juga karakter sang dosen. Inilah kunci rahasia
untuk mengetahui bagaimana membuat perhatian dan membuat dosen ini terkesan.
Targetnya masuk daftar list mahasiswa berpotensi bagi sang dosen. Dan hal ini
berpengaruh ketika sang dosen mencari mahasiswa berpotensi untuk bekerjasama
dengan mereka.
Tantangan lain
sang gadis blonde dalam film ini adalah saat ikut membantu memecahkan kasus
pembunuhan. Beruntunglah ia karena memiliki pengetahuan fashion sehingga
misteri pembunuhan dapat terungkap.
Film ini meskipun
sangat ringan dan sederhana, tapi mampu menghadirkan berbagai polemik yang
dapat kita temui dalam kehidupan. Jangan menilai seseorang dari segi
penampilan. Ingat kata-kata bijak, don’t judge a book by its cover. Mengenai
pepatah ini pernah dibahas dalam artikel : http://www.presenterofcourse.com/2015/07/dont-judge-book-by-its-cover.html dan http://www.presenterofcourse.com/2016/02/dont-judge-book-by-cover.html
Pepatah dalam
bahasa Inggris ini sering kita dengar. Artinya jangan menilai isi buku dari
sampul luarnya. Saya sedikit tidak setuju dengan pepatah ini....kenapa? karena
di negara kita biasanya menilai sesuatu dari penampilan luarnya dulu..baru bisa
tahu banyak tentang isinya.
Contohnya saat
kita ditegor oleh orang yang "awut-awutan" , dengan tidak santun,
maka kita tidak akan menanggapi orang tersebut.
Tapi sebaliknya jika kita ditegor oleh orang yang rapih, santun, kita akan tertarik untuk menanggapinya. Padahal ternyata orang tersebut bermaksud jahat. Memang dilema sekali ya. ..
Bicara tentang penampilan ternyata penampilan itu sangat penting. Apalagi untuk anda yang selalu bertemu dengan public atau berprofesi sebagai public speaker.
Penampilan sangat menunjang profesi kita. Sebagai MC, public speaker, selebritis atau profesi apapun yang mengharuskan kita bertemu dengan public maka diharuskan berpenampilan yang baik, yang santun, yang sopan, maka orang lain akan menanggapinya dengan baik pula.
Tapi sebaliknya jika kita ditegor oleh orang yang rapih, santun, kita akan tertarik untuk menanggapinya. Padahal ternyata orang tersebut bermaksud jahat. Memang dilema sekali ya. ..
Bicara tentang penampilan ternyata penampilan itu sangat penting. Apalagi untuk anda yang selalu bertemu dengan public atau berprofesi sebagai public speaker.
Penampilan sangat menunjang profesi kita. Sebagai MC, public speaker, selebritis atau profesi apapun yang mengharuskan kita bertemu dengan public maka diharuskan berpenampilan yang baik, yang santun, yang sopan, maka orang lain akan menanggapinya dengan baik pula.
Seorang public
speaker harus memperhatikan penampilannya dari ujung kaki hingga kepala. Dari
pakaian, model rambut hingga cara bicara dan cara berjalan.
Yuk kita atur diri
kita untuk lebih berpenampilan baik...agar orang bisa menilai diri kita adalah
seorang yang baik, yang sopan, yang santun.
0 komentar:
Post a Comment