Friday, June 17, 2016

Voice adalah syarat menjadi pembicara


Salah satu syarat untuk menjadi pembicara atau public speaker adalah harus memiliki suara atau voice.
Voice atau suara adalah istilah yang digunakan dalam ilmu fonetik dan fonologi untuk mencirikan bunyi bahasa, apakah bunyi tersebut dapat dikatakan nirsuara (tak bersuara) atau bersuara. Istilah itu digunakan untuk mengacu kepada dua konsep yang berbeda. Bersuara dapat berarti proses artikulatoris di mana pita suara bergetar. Dalam tingkat artikulastoris, suatu bunyi yang bersuara adalah bunyi yang terjadi karena getaran pita suara, sedangkan bunyi nirsuara tidak demikian.

Dalam komunikasi tertulis (tulisan), suatu perbedaan antara bunyi bersuara dan nirsuara dapat dilambangkan dengan huruf, entah sebagai alfabet atau abjad (satu lambang untuk satu fonem), atau silabis (satu lambang untuk satu suku kata). 
Voice (suara) ini adalah hal yang sangat penting bagi keberhasilan pembicara. Karena saat menjadi public speaker atau pembicara akan semakin menarik jika kita menguasai teknik olah vokal, yang diantaranya adalah Artikulasi.
Artikulasi itu sendiri adalah teknik mengucapkan kata secara tepat, benar dan jelas. Jadi kuncinya adalah kejelasan kata. Efek dari artikulasi yang baik adalah audience dapat mendengar dan mengerti semua informasi yang disampaikan dengan mudah tanpa harus menginterupsi dengan mengatakan bisa diulangi. Informasi terhambat jika pembicara berbicara seperti orang bergumam. Ini disebabkan tidak lancarnya aliran udara ke dalam organ bicara (lidah, bibir, gigi, langit-langit).
Biasanya ada orang yang mengalami masalah pada artikulasi misalnya kesalahan omisi atau menghilangkan bunyi atau suku kata seperti contoh dalam menyebut "Febuari" seharusnya "Februari", contoh lainnya: Mentri seharusnya menteri, Slalu seharusnya selalu.
Ada juga kesalahan substitusi yaitu mengganti bunyi yang benar dengan yang salah seperti contohnya ada orang yang mengucapkan kata : Ampat seharusnya empat, Anam seharusnya enam. Sistim seharusnya sistem.
Dan ada lagi kesalahan adisi atau menambahkan bunyi yang tidak seharusnya ada seperti contohnya orang menyebut kata "Sastera" seharusnya "sastra:, Putera seharusnya putra, Filem seharusnya film.
Jadi, artikulasi yang baik dibantu dengan kehati-hatian dalam pengucapan. Saat kita menjadi pembicara atau public speaker periksalah dahulu kata-kata yang asing bagi kita di kamus atau tanyakan kepada seseorang yang lebih paham.
Di Of Course diajarkan bagaimana kamu menggunakan artikulasi kamu dengan benar dan jelas, begitu juga menggunakan volume suara kamu pada suatu ruangan dan bagaimana intonasi kalimat kamu agar menjadi dramatis serta       kreative dalam menyampaikan dan menyusun serta menemukan kata kata dalam kalimat penyampaian serta bahasa tubuh kamu sehingga kamu bisa menjadi pribadi yang representative. Segera hubungi Of Course untuk belajar teknik olah vokal yang seharusnya. Catat nomer ini : 087889060893.


0 komentar:

Post a Comment