Belajar dari pengalaman.....Kegagalan bukan kiamat bagi kita, tapi pelajaran yang bisa dipetik. Kadang faktor dari kegagalan seseorang adalah karena tidak bisanya me"manaje" waktu dengan benar dan tepat. Apa sebenarnya manajemen waktu dan bagaimana me"manaje" waktu yang kita miliki? Untuk orang yang sudah berumur mungkin sudah dapat me"manaje" waktunya dengan baik, namun bagi remaja me"manaje' waktu adalah sesuatu yang sangat sulit dilakukan.
Pengertian dari Manajemen Waktu
seperti tercantum dalam buku Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana
karangan Srijani dkk, 2007, adalah: “Aktivitas memanfaatkan waktu yang tersedia
untuk mencapai tujuan. Manfaatkan waktu karena waktu tidak dapat diganti,
disimpan dan kembali lagi”.
Mengingat terbatasnya
waktu yang kita miliki, dan karena waktu tidak dapat kembali lagi, maka kita
perlu belajar bagaimana mengelola waktu agar kita mendapat manfaat
sebesar-besarnya dari waktu yang singkat ini. Itu yang dilakukan oleh
orang-orang besar dalam hidupnya.
Dalam perjalanan hidup seringkali
rencana tidak berjalan mulus. Ada saja hambatan-hambatan yang muncul di luar
rencana sehingga dapat mengakibatkan tertundanya pencapaian tujuan. Untuk
mengantisipas hal-hal yang mungkin terjadi di luar dugaan maka kita perlu
mengenal waktu dengan lebih mendalam agar dapat mengelola pemanfaatannya dengan
lebih baik.
Grafik Waktu yang
Dapat Diatur dibuat berdasarkan kondisi umum waktu Biologis Manusia. Beberapa
orang memiliki Waktu Biologis yang berbeda. Ada orang yang bertipe seperti ayam
jago, dimana waktu puncaknya adalah di pagi hari, tetapi ada pula orang yang
bertipe seperti kalong yang energi puncaknya justru di malam hari. Yang paling
penting setiap orang perlu mengenal kapan waktu-waktu puncaknya.
Waktu Puncak adalah
waktu di mana energi ktia dalam kondisi puncak, etos kerja tinggi, maka pada
waktu-waktu ini adalah waktu yang paling baik menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
yang sulit dan berat, yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Pada waktu ini,
biasanya pagi hari, penyerapan otak terhadap materi yang berat juga tinggi,
sehingga bagi pelajar dan guru juga mahasiswa dan dosen yang saling berinteraksi pada jam sekolah atau kuliah pagi
hari akan memperoleh manfaat yang maksimal bagi kedua belah pihak.
Apabila pada Waktu
Puncak kita mengerjakan pekerjaan yang ringan, itu berarti kita tidak
memanfaatkan waktu secara efektif. Karena pada Waktu Lembah, energi dan
semangat sudah menurun, sehingga bila kita menyelesaikan pekerjaan berat pada
Waktu Lembah dapat dipastikan pekerjaan tidak dapat terselesaikan tepat waktu,
dan pada akhirnya membuat kita frustrasi karena terpaksa harus menambah waktu
lembur untuk menyelesaikannya.
Bagi para pekerja,
pada waktu-waktu terbaik (waktu puncak) dapat ditetapkan sebagai waktu
hening, yaitu waktu yang digunakan hanya untuk menyelesaikan pekerjaan yang
merupakan prioritas utama dan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Pada waktu
hening Anda sebaiknya tidak menerima tamu, tidak menelepon, tidak membuka
email, tidak menandatangai surat-surat rutin dan sebagainya (Taylor, 2010).
Jika Anda dapat mengelola pemanfaatan
waktu secara efektif dan disiplin melaksanakannya hidup Anda akan lebih teratur dan bahagia, karena Anda tidak akan mengurangi waktu tetap Anda untuk kegiatan di
luar pekerjaan.
Jangan sampai waktu terbuang percuma. Maksud dari waktu terbuang adalah
waktu yang tidak dimanfaatkan secara optima. Penyebab terbuangnya waktu terdiri
dari faktor internal (diri sendiri), dan faktor eksternal (di luar diri,
seperti orang lain dan kondisi lingkungan).
Contoh kegiatan
berdasarkan faktor internal dan eksternal yang menyebabkan terbuangnya waktu
pada waktu yang sulit, adalah:
a. Faktor Internal:
· - Menghabiskan waktu
yang terlalu lama untuk makan, nonton televisi, membaca koran
· - Berbicara panjang
lebar di telepon, chatting, berkirim pesan melalui telepon seluler
berkepanjangan
· - Menghabiskan waktu
terlalu lama di jalan dari rumah menuju kampus/kantor dan sebaliknya
b Faktor Eksternal
· - Menerima tamu
· - Menghadiri undangan
- Kegiatan sosial : Begadang bersama
teman-teman tanpa kegiatan yang jelas, dsb.
Akibat dari kegiatan membuang-buang
waktu tersebut, Anda terpaksa mengambil waktu istirahat Anda, sehingga
keseimbangan hidup terganggu.
Mulai dari sekarang kita manfaatkan waktu yang ada...kita manaje waktu kita sendiri....ikutilah kegiatan positif yang ada, seperti di Of Course banyak kegiatan positif didalamnya.
0 komentar:
Post a Comment