This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday, June 30, 2016

Daya Tarik ( attractivineness )

Seperti janji saya pada artikel sebelumnya untuk membahas tentang faktor yang menentukan keberhasilan komunikasi, berikut lanjutannya.
Sebagai komunikator harus memiliki kredibilitas.Kredibiltas yang seperti apa...berikut bentuk-bentuk kredibiltas.

Bentuk-bentuk kredibilitas, antara lain:


     1. Initial Credibility
Initial credibility adalah kredibilitas yang diperoleh komunikator sebelum proses komunikasi berlangsung. Contoh seorang pembicara yang sudah punya nama bisa mendatangkan banyak pendengar, atau seorang pakar yang sudah terkenal akan mudah dimuat di surat kabar, meskipun editor belum membacanya.

2. Derived Credibility
Derived Credibility adalah kredibilitas yang diperoleh seseorang pada saat komunikasi berlangsung, misal pembicara memperoleh tepuk tangan dari audience karena pidatonya masuk diakal komunikan.

3. Terminal Credibility
Terminal credibility adalah kredibilitas yang diperoleh seorang komunikator setelah pendengar/komunikan atau pembaca mengikuti ulasannya. Seorang komunikator yang ingin memperoleh kredibilitas perlu memiliki pengetahuan yang dalam, pengalaman yang luas, kekuasaan yang dipatuhi dan status sosial yang dihargai.

4. Daya Tarik ( attractivineness )
Daya tarik adalah salah satu faktor yang harus dimiliki oleh seorang  komunikator selain kredibilitas. Faktor daya tarik (attractivness) banyak menentukan berhasil tidaknya komunikasi. Pendengar /pembaca/ audience atau komunikan bisa saja mengikuti pandangan seorang komunikator, karena ia memiliki daya tarik dalam hal kesamaan (similarity), dikenal (familiarity), disukai (liking), dan fisiknya (physic).

Kesamaan (similarity ) yang dimaksud  bahwa orang bisa tertarik pada komunikator karena adanya kesamaan demografis, bahasa, ras, agama,dll.

Dikenal (familiarity) maksudnya seorang komunikator yang dikenal baik biasanya lebih cepat diterima oleh khalayak daripada mereka yang tidak dikenal.

Menyukai (liking) artinya komunikator yang memiliki kesamaan dan sudah terkenal, pada akhirnya akan disenangi oleh khalayak/komunikan . Seorang pendengar atau pembaca yang menyukai dan menganggap si komunikator sebagai idolanya, akan mudah masuk dalam pengaruh orang yang disenanginya.

Mengenai fisik (physic), seorang komunikator sedapat mungkin memiliki bentuk fisik yang sempurna . Sebab dari fisik yang menarik, yang sempurna, yang cantik akan menimbulkan nilai plus bagi komunikan maka tentunya tidak akan mengganggu jalannya komunikasi. Contoh : seorang SPG (sales promotion girl) selalu dipilih yang cantik agar orang lain (komunikan) tertarik lebih dahulu secara fisik.

5. Kekuatan (power)
Kekuatan adalah kepercayaan diri yang harus dimiliki seorang komunikator jika ia ingin mempengaruhi orang lain. Kekuatan bisa juga dijadikan sebagai kekuasaan dimana khalayak dengan mudah menerima suatu pendapat kalau hal itu disampaikan oleh orang yang memiliki kekuasaan. Misalnya kepala kantor kepada bawahannya.

Seorang komunikator yang ingin sukses minimal ia harus memiliki kredibilitas dan daya tarik. Kemampuan untuk menumbuhkan kredibilitas dan daya tarik sangat ditentukan oleh kemampuan seseorang untuk berempathy. Artinya komunikator memiliki kemampuan untuk memproyeksikan dirinya kedalam diri orang lain. Empathy dapat disamakan dengan sikap toleransi atau tenggang rasa. Jika komunikator memiliki sikap empathy maka akan memperoleh simpati berupa rasa hormat dari khalayak.



Faktor lain yang turut menentukan berhasil tidaknya komunikasi ialah homophily, yaitu adanya kesamaan yang dimiliki oleh seorang komunikator dengan khalayaknya. Misalnya dalam hal bahasa, pendidikan, agama, usia,dll.


Communication Depends On Our Ability To Understand One Another

Komunikasi (communicaton) berasal dari bahasa Latin communis yang artinya sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita  untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another) .

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik.  Menurut teori Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:

1.     Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2.    Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
3.    Saluran (channel) adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
4.    Penerima atau komunikate (receiver)/Komunikan adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
5.    Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
6.    Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")

Dalam buku pengantar ilmu komunikasi karangan Prof.Dr.H. Hafied Cangara, M.Sc dijelaskan bahwa komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada khlayak. Maka komunikator bisa disebut pengirim, sumber,dll.

Seorang pelaku utama dalam proses komunikasi, komunikator memegang peranan yang sangat penting, terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi.
Syarat yang harus dimiliki seorang komunikator, yaitu :

1. Mengenal diri sendiri
Dalam kehidupan sehari-hari mengenal diri kita sendiri adalah hal yang sangat penting. Kita harus bisa menempatkan diri di tengah masyarakat. Sebab dengan mengenal diri, kita dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada pada diri kita.

2.Wilayah Terbuka
Pada wilayah terbuka kita dapat mengenal pribadi orang lain., baik dalam kepribadian, kelemahan, dan kelebihan . Kepribadian, kelebihan, dan kekurangan yang kita miliki selain diketahui diri kita sendiri, juga di ketahui oleh orang lain. Jika kita ingin sukses dalam berkomunikasi, kita harus mampu mempertemukan keinginan kita dan keinginan orang lain.

3. Wilayah Buta
Pada wilayah buta : orang tidak mengetahui kekurangan yang dimilikinya, tetapi sebaliknya kekurangan itu justru diketahui oleh orang lain.

4. Wilayah Tersembunyi
Wilayah tersembunyi adalah kemampuan yang kita miliki tersembunyi sehingga tidak diketahui oleh orang lain. Ada 2 konsep yang erat hubungannya dengan wilayah tersembunyi, yakni over disclose dan under disclose. Over disclose adalah sikap terlalu banyak mengungkapkan sesuatu, sehingga hal-hal yang seharusnya disembunyikan juga diutarakan. Under disclose adalah sikap terlalu menyembunyikan sesuatu yang harus dikemukakan.

5. Wilayah Tak Dikenal
Yakni wilayah yang paling kriitis dalam komunikasi. Sebab selain kita sendiri yang tidak mengenal diri , juga orang lain tidak mengetahui siapa kita. Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi kesalahan persepsi maupun kesalahan perlakuan kepada orang lain karena tidak saling mengenal baik kelebihan, kekurangan dan juga statusnya.

6. Kepercayaan ( Credibilty )

Adalah seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki sumber (komunikator) sehingga diterima atau diikuti khalayak (penerima).

Selanjutnya nanti akan kita bahas mengenai faktor apa saja yang turut menentukan berhasil tidaknya komunikasi. 



Stay tune in www.presenterofcourse.com.

Wednesday, June 29, 2016

Know the place, know the audience, know the materials

Tadi pagi ngobrol dengan seorang teman yang tertarik untuk menjadi MC. Kelihatannya memang menjadi MC itu mudah tinggal bicara didepan umum membuka dan menutup acara, sambil baca tulisan sebagai panduannya.
Menjadi MC itu kalau dibilang mudah yah....gak juga. Karena banyak tanggung jawabnya dan tanggung jawabnya itu besar, apalagi jika kita tidak memiliki sikap yang tegas dan disiplin. Menjadi MC bisa dipermainkan audience, atau diintervensi oleh ajudan dari pengisi acara, atau kemungkinan terburuk adalah ditinggal atau ditimpuk oleh audience.
Jangan sampai kita mengalami hal itu. Lalu bagaimana agar tidak sampai seorang MC diintervensi oleh audiencenya? bagaimana caranya agar seorang MC tidak diintervensi oleh ajudan pengisi acara? 
Caranya agar Pembawa Acara (PA) saat akan melaksanakan tugas sebagai MC yang memandu acara dari awal hingga akhir, MC harus memiliki beberapa syarat yaitu :
·         Sikap yang tegas dan berdisiplin tinggi
·         Suara yang konstan dan mantap
·         Kemampuan menguasai bahasa secara baik, bahasa Indonesia maupun              bahasa asing.
·         Kepekaan terhadap situasi, dalam arti mampu menguasai keadaan dan                mampu mengambil keputusan
·         Sifat yang tidak mudah tersinggung
·         Berkepribadian
·         Percaya diri
·         Memahami bahasa tubuh yang baik
·         Cepat dan tanggap membaca situasi.
·         Sopan dan simpatik

·         Know the place, know the audience, know the materials
·         Memiliki etika yang baik

·         Mampu menguasai Audience

Apakah anda sudah memiliki syarat tersebut diatas? ...Yuk selanjutnya kita pelajari tekhnik menjadi seorang MC...hubungi OF Course 087889060893 untuk tahu lebih banyak.

Tuesday, June 28, 2016

Protokol Bukan Orang Tapi “Sistem” Atau “Aturan”.


Seringkali saya mendapat tugas untuk menjadi protokoler resepsi pernikahan anak pejabat pemerintahan atau pimpinan perusahaan. Mungkin anda akan bertanya Apa peran dan fungsi dari protokoler dalam suatu acara ?

Peran dan fungsi protokoler sebenarnya turut menentukan keberhasilan dari suatu acara atau kegiatan yang dilaksanakan. Keberadaan protokol sangat diperlukan karena protokol ikut menentukan terciptanya suasana yang mempengaruhi keberhasilan suatu acara tersebut. Selain itu dapat menciptakan tata pergaulan yang mendekatkan satu sama lain dan dapat diterima oleh semua pihak, sehingga terciptanya upacara yang khidmat, megah, dan agung, serta terciptanya ketertiban dan rasa aman dalam menjalankan tugas.

Dalam pengertian luas protokoler adalah seluruh hal yang mengatur pelaksanaan suatu kegiatan baik dalam kedinasan/kantor maupun masyarakat. Aturan-aturan protokoler ini  menjadi acuan institusi dan berlaku secara universal.

Jadi protokol bukan orang, tapi “sistem” atau “aturan”.  Protokol dalam pengertian “pengatur acara” memiliki tugas menentukan :
- Tata acara (rundown)
- Pembawa acara


- Dokumentasi
- Konsumsi
- Penerimaan tamu
- Pengisi acara
- Perlengkapan
- Keamanan
- Dan hal lain yang menunjang kesuksesan acara


Protokoler ditunjuk untuk keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan dan pada hal-hal yang mengatur seluruh manusia yang terlibat dalam pelaksanaan suatu kegiatan.  Suatu kegiatan apapun pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari hasil kerja tahapan-tahapan sebelumnya. Tahapan-tahapan tersebut diperlukan untuk menunjang suksenya puncak acara.

Orang yang mengatur kegiatan protokol biasanya adalah pejabat atau petugas bagian protokol yang memiliki pengetahuan dan kompentensi dalam menyelenggarakan keprotokolan. Protokoler harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan efektif, karena akan selalu terkait dan berhubungan dengan bagian atau komponen lain dalam menunjang keberhasilan dan kesuksesan acara secara keseluruhan. 

Berikut beberapa poin penting sebagai syarat protokoler :
1. Mempunyai pengetahuan tentang keprotokolan.
2. Memiliki kemampuan dalam hubungan antar manusia
3. Bermental kuat dan kepribadian tangguh
4. Kreatif, trampil dan cekatan
5. Mampu menguasai dan mengendalikan situasi
6. Peka terhadap perubahan dan permasalahan yang timbul
7. Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan cermat
8. Sopan serta tahu etika
9. Menghargai orang lain
10. Percaya diri
11. Penampilan menarik
12. Pandai berbusana sesuai dengan acara
13. Berbicara dengan tekanan dan suara yang baik
14. Memiliki pengetahuan tatausaha manajemen
15. Berwawasan luas

Demikian info yang Of Course berikan, tentang Protokoler. Semoga bermanfaat.



Monday, June 27, 2016

Manusia sejak lahir memiliki potensi yang akhirnya dapat dikembangkan


Saat mengejar deadline di kantor, banyak ulah dari anggota team, ada yang maunya marah, ada juga yang cuma menyalahkan orang lain, ada yang hanya diam tapi "ngedumel" di belakang, dan sikap-sikap yang bermcam-macam. Padahal dari masing-masing anggota team itu memiliki potensi yang berbeda-beda, namun kadang mereka kurang "ngeuh" dengan potensi yang ada dalam dirinya.

Menurut Hery Wibowo (2007:1) , dalam diri manusia sejak lahir minimal ada empat kategori potensi yang ada yaitu: potensi otak, emosi, fisik dan spiritual dan semua potensi ini dapat dikembangkan pada tingkat yang tidak terbatas. Ahli lain berpendapat juga bahwa manusia itu diciptakan dengan potensi diri terbaik dibandingkan dengan makhluk Tuhan yang lain, ada empat macam potensi yang dimiliki oleh manusia yaitu, potensi intelektual, emosional, spiritual dan fisik.

Nah bagaimana kita tahu, orang tersebut memiliki potensi yang mana dan bagaimana cara mengukurnya? ...ciri-ciri orang yang memahami potensi dirinya, sebenarnya bisa diukur atau dilihat dalam sikap dan perilakunya sehari-hari dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat. 
Menurut La Rose (Sugiharso dkk, 2009:126-127) menyebutkan bahwa orang yang berpotensi memiliki ciri-ciri:
1. Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya 
2. Memilki sikap yang luwes 
3. Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan 
4. Tidak mau menyalahkan orang lain maupun keadaan
5. Memilki sikap yang tulus bukan kelicikan 
6. Memiliki rasa tanggung jawab 
7. Menerima kritik saran dari luar 
8. Berjiwa optimis dan tidak mudah putus asa.
9. Mengembangkan Potensi Diri

Sebelum kita lakukan pengembangan diri dalam rangka menggunakan dan mengoptimalisasi seluruh kemampuan untuk mencapai kinerja yang unggul, ada beberapa cara untuk mengetahui, menilai atau mengukur dengan akurat berbagi kelebihan dan kelemahannya sebagai berikut:

a. Introspeksi diri (pengukuran individual) 
Dalam cara ini, individu meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukannya, apa yang telah ia capai dan apa yang ia miliki sebagai suatu kelebihan yang dapat mendukung dan apa yang ia miliki sebagai suatu kekurangan yang menghambat tercapainya prestasi tinggi. Cara ini efektif bila individu bersikap jujur, terbuka pada dirinya sendiri, mau dengan sungguh-sungguh memperhatikan kata hati.

b. Feedback dari orang lain 
Dalam cara ini kita meminta masukan berupa informasi atau data penilaian tentang diri kita dari orang lain. Masukan berupa umpan balik (feedback) ini meliputi segala sesuatu tentang sikap dan perilaku seseorang yang tampak, dipersepsi oleh orang lain yang bertemu, berinteraksi dengannya. Cara ini bertujuan untuk membantu seseorang menelaah dan memperbaiki.

c. Tes Psikologi 
Atau dapat mengikuti Tes Psikologi yang mengukur potensi psikologis individu agar dapat memberi gambaran kekuatan dan kelemahan individu pada berbagai aspek psikologis seperti kecerdasan atau kemampuan intelektual (kemampuan analisa, logika berpikir, berpikir kreatif, berpikir numerikal), potensi kerja (vitalitas, sumber energi kerja, motivasi, ketahanan terhadap stress kerja), kemampuan sosiabilitas (stabilitas emosi, kepekaan perasaan, kemampuan membina relasi sosial) dan potensi kepemimpinan tingkah laku.

Semoga ada manfaatnya info ini. Sukses!!!



Bill Cosby dalam 7 Habits of Highly Efektif Teens


Bill Cosby dalam 7 Habits of Highly Efektif Teens mengatakan: "Saya tidak tahu kunci sukses, tetapi kunci kegagalan adalah berusaha menyenangkan semua orang”.

Dalam hidup banyak hal yang kita hadapi, yang kita inginkan, dan yang perlu dilakukan,serta yang ingin dicapai. Akan tetapi sering kita dihadapkan pada pilihan-pilihan karena kemampuan dan sumber daya, juga waktu yang terbatas.


Sementara waktu yang kita miliki sangat terbatas, tidak ada jalan lain selain membuat skala prioritas, yaitu melaksanakan pekerjaan dan tugas-tugas berdasarkan urutan kepentingannya. Orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang bisa mengorganisir diri mewujudkan cita-citanya dalam alokasi waktu yang ada.

Setiap hari kita melakukan berbagai kegiatan, baik yang berkaitan dengan pekerjaan, sekolah, keluarga, sosial, dan juga pribadi. Kegiatan-kegiatan ada yang berjangka panjang, berjangka pendek, rutin, dan ada pula yang mendesak atau darurat. Untuk kegiatan-kegiatan rutin dan berjangka tentunya sudah bisa direncanakan, dan dideteksi mana yang menjadi prioritas utama, disusul dengan prioritas-prioritas berikutnya, karena umumnya berkaitan dengan rencana pencapaian tujuan dalam hidup. Namun kegiatan-kegiatan darurat yang muncul di luar rencana pun sering datang tanpa diduga dan mengacaukan pengelolaan waktu yang telah diatur. 

Lalu langkah-langkah apa yang harus dilakukan dalam menyusun prioritas? Langkahnya adalah :
         Periksa kembali tujuan-tujuan besar dalam hidupkita beserta target waktu pencapaiannya. Tujuan-tujuan besar mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama, antara 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun ke depan.
         Pencapaian tujuan-tujuan besar dapat dipecah menjadi tujuan-tujuan kecil yang dikerjakan secara bertahap. Tuliskan apa saja yang akan di kerjakan dalam 1 minggu ke depan. Membuat Rencana Mingguan membantu kita untuk fokus pada penyelesaian. Kegiatan-kegiatan Utama yang menunjang tujuan kita, dan dengan sendirinya kita akan mencapai lebih banyak.

Sebenarnya faktor apa yang menjadi penghambat dalam menetapkan prioritas?
Banyak hal yang dapat mengganggu terlaksananya kegiatan-kegiatan utama dalam proses pencapaian tujuan kita. Beberapa hal yang perlu diwaspadai adalah:
         Zona nyaman serta zona berani
         Ketakutan menjadi penghambat
         Bangkit lagi ketika gagal
         Menaklukkan cobaan
         Tidak berani berkata TIDAK


Belajar dari pengalaman.....Kegagalan bukan kiamat

Belajar dari pengalaman.....Kegagalan bukan kiamat bagi kita, tapi pelajaran yang bisa dipetik. Kadang faktor dari kegagalan seseorang adalah karena tidak bisanya me"manaje" waktu dengan benar dan tepat. Apa sebenarnya manajemen waktu dan bagaimana me"manaje" waktu yang kita miliki? Untuk orang yang sudah berumur mungkin sudah dapat me"manaje" waktunya dengan baik, namun bagi remaja me"manaje' waktu adalah sesuatu yang sangat sulit dilakukan.

Pengertian dari Manajemen Waktu seperti tercantum dalam buku Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana karangan Srijani dkk, 2007, adalah: “Aktivitas memanfaatkan waktu yang tersedia untuk mencapai tujuan. Manfaatkan waktu karena waktu tidak dapat diganti, disimpan dan kembali lagi”.
Mengingat terbatasnya waktu yang kita miliki, dan karena waktu tidak dapat kembali lagi, maka kita perlu belajar bagaimana mengelola waktu agar kita mendapat manfaat sebesar-besarnya dari waktu yang singkat ini. Itu yang dilakukan oleh orang-orang besar dalam hidupnya.

Dalam perjalanan hidup seringkali rencana tidak berjalan mulus. Ada saja hambatan-hambatan yang muncul di luar rencana sehingga dapat mengakibatkan tertundanya pencapaian tujuan. Untuk mengantisipas hal-hal yang mungkin terjadi di luar dugaan maka kita perlu mengenal waktu dengan lebih mendalam agar dapat mengelola pemanfaatannya dengan lebih baik.
Grafik Waktu yang Dapat Diatur dibuat berdasarkan kondisi umum waktu Biologis Manusia. Beberapa orang memiliki Waktu Biologis yang berbeda. Ada orang yang bertipe seperti ayam jago, dimana waktu puncaknya adalah di pagi hari, tetapi ada pula orang yang bertipe seperti kalong yang energi puncaknya justru di malam hari. Yang paling penting setiap orang perlu mengenal kapan waktu-waktu puncaknya.
Waktu Puncak adalah waktu di mana energi ktia dalam kondisi puncak, etos kerja tinggi, maka pada waktu-waktu ini adalah waktu yang paling baik menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang sulit dan berat, yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Pada waktu ini, biasanya pagi hari, penyerapan otak terhadap materi yang berat juga tinggi, sehingga bagi pelajar dan guru juga mahasiswa dan dosen yang saling berinteraksi pada jam sekolah atau kuliah pagi hari akan memperoleh manfaat yang maksimal bagi kedua belah pihak.
Apabila pada Waktu Puncak kita mengerjakan pekerjaan yang ringan, itu berarti kita tidak memanfaatkan waktu secara efektif. Karena pada Waktu Lembah, energi dan semangat sudah menurun, sehingga bila kita menyelesaikan pekerjaan berat pada Waktu Lembah dapat dipastikan pekerjaan tidak dapat terselesaikan tepat waktu, dan pada akhirnya membuat kita frustrasi karena terpaksa harus menambah waktu lembur untuk menyelesaikannya.
Bagi para pekerja, pada waktu-waktu terbaik (waktu puncak) dapat ditetapkan sebagai waktu hening, yaitu waktu yang digunakan hanya untuk menyelesaikan pekerjaan yang merupakan prioritas utama dan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Pada waktu hening Anda sebaiknya tidak menerima tamu, tidak menelepon, tidak membuka email, tidak menandatangai surat-surat rutin dan sebagainya (Taylor, 2010).
Jika Anda dapat mengelola pemanfaatan waktu secara efektif dan disiplin melaksanakannya hidup Anda akan lebih teratur dan bahagia, karena Anda tidak akan mengurangi waktu tetap Anda untuk kegiatan di luar pekerjaan.
Jangan sampai waktu terbuang percuma. Maksud dari waktu terbuang adalah waktu yang tidak dimanfaatkan secara optima. Penyebab terbuangnya waktu terdiri dari faktor internal (diri sendiri), dan faktor eksternal (di luar diri, seperti orang lain dan kondisi lingkungan).
Contoh kegiatan berdasarkan faktor internal dan eksternal yang menyebabkan terbuangnya waktu pada waktu yang sulit, adalah:
     a. Faktor Internal:
·         - Menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk makan, nonton televisi, membaca koran
·         - Berbicara panjang lebar di telepon, chatting, berkirim pesan melalui telepon seluler berkepanjangan
·         - Menghabiskan waktu terlalu lama di jalan dari rumah menuju kampus/kantor dan sebaliknya
b     Faktor Eksternal
·         - Menerima tamu
·         - Menghadiri undangan
       - Kegiatan sosial : Begadang bersama teman-teman tanpa kegiatan yang jelas, dsb.
Akibat dari kegiatan membuang-buang waktu tersebut, Anda terpaksa mengambil waktu istirahat Anda, sehingga keseimbangan hidup terganggu.

Mulai dari sekarang kita manfaatkan waktu yang ada...kita manaje waktu kita sendiri....ikutilah kegiatan positif yang ada, seperti di Of Course banyak kegiatan positif didalamnya.



Thursday, June 23, 2016

Bagaimana ya cara membuka pidato?



Ada siswa OF COURSE!!!  yang profesinya adalah seorang politikus yang seringkali harus berpidato, maka tujuan ia mengikuti kursus adalah agar bisa berbicara didepan umum. Menurutnya jika harus berpidato bingung bagaimana memulainya. Akhirnya Of Course memberikan tips bagaimana membuka atau opening dari suatu pidato, apa yang harus disampaikan...berikut ini tips nya .

CARA MEMBUKA PIDATO, bisa dengan cara-cara ini  :
1. Sebutkan pokok persoalan atau tema yang akan disampaikan
2. Lukiskan secara garis besar latar belakang masalah dari tema yang akan disampaikan
3. Hubungkan tema tersebut dengan peristiwa yang up date atau yang fenomena yang menarik untuk       disampaikan
4. Hubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati
5. Hubungkan dengan tempat komunikator berpidato
6.  Hubungkan dengan suasana emosi audience
7.  Hubungkan dengan kejadian sejarah yang terjadi di masa lalu
8.  Hubungkan dengan kepentingan utama dari audience
9.  Berikan pujian pada audience atas prestasi mereka
10. Mulailah dengan pernyataan yang mengejutkan
11. Ajukan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan 
12. Sampaikan kutipan
13. Ceritakan pengalaman pribadi
14. Kisahkan cerita factual, fiktif atau situasi hipotesis
15. Nyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya
16. Buatlah humor

Silakan cara-cara tersebut dapat dipadukan atau dimodifikasi tergantung keahlian kita dan sesuaikan dengan kesempatan yang ada.
Memang kalau dilihat secara teori mudah saja, namun ini semua haruslah dilatih. Latihannya dan teori-teori lainnya bisa anda dapatkan di Of Course!!! hubungi 087889060893.

Semoga bermanfaat..Salam Sukses

Wednesday, June 22, 2016

Kiat Khas Public Speakers

Kiat  Khas  Public  Speakers


   1. Persiapan  matang  untuk  materi  pesan  maupun  psikologis.
   2. Ketahui  dengan  baik  siapakah  calon  audiencenya.
   3. Berpikirlah  bahwa  kita menguasai  semua  pesan  yang  akan  disampaikan.

   4. Bersikap  optimis  bahwa  ketika  kita   diminta  untuk  berbicara,  maka  kitalah  satu-satunya orang  yang  menguasai  masalah  tersebut.
    5. Jangan segan  untuk  bertemu  pandang  dengan  audience secara  gentle maksudnya adalah eye contact tetap harus dilakukan.
   6.  Seringlah  berlatih  napas  diafragma ( napas  perut )  dan  senam  mulut,  guna  menghindari  fears  of  inaudible.
    7.  Jangan  malu  membawa  teks  atau  catatan  kaki  terutama  apabila kita sangat  sulit      menghafal  data  akurat.
    8.  Tolong  hindarkan  kata-kata  atau  kalimat  yang  ditengarai  akan  melukai  perasaan  orang  lain     (humiliation).
    9.  Bangkitkan  semangat  khalayak  dengan  cara  meninggikan  intonasi  di  akhir  kalimat  / cheer –    up.
    10. Tolong  hindarkan  mengenakan  busana  atau  aksesoris  yang  akan  mengganggu  penampilan
    11.  Perhatikan  baik-baik  soal  waktu.  Hindarkan  keterlambatan  dan terlalu  lama dalam menyampaikan  pesan. 

Andy Rustam Pakar Broadcasting : Pengertian Berbicara Di Depan Umum


Dari website : broadcastsukses.blogspot.com yang ditulis oleh Andy Rustam pakar broadcasting yang juga guru dari banyak orang yang bergerak di bidang broadcasting, termasuk juga guru dari penulis web ini, ada salah satu artikelnya membahas mengenai pengertian berbicara di depan umum. Coba buka link ini : http://broadcastsukses.blogspot.co.id/2016/06/pengertian-berbicara-di-depan-umum.html

Andy Rustam yang sangat baik dan rendah hati ini jabatan terakhirnya hingga April 2008, adalah Direktur Administrasi & Support Services PT Asuransi Bintang Tbk. Namun selama kurang lebih 27 tahun ia berkarir bukan dalam bidang asuransi melainkan dalam bidang Marketing, Penyiaran/Broadcasting (Radio dan TV) dan Periklanan.

Ia mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia jurusan Elektro tahun 1972 dan di Delft Institute of Technology jurusan Matematika, di Negeri  Kincir Angin, Belanda. Andy Rustam yang juga memiliki pengetahuan Manajemen Pemasaran yang didapat dari Lembaga Pendidikan Pengembangan Manajemen di Jakarta . Jika kita bahas mengenai biografinya mungkin tidak cukup dalam 1-2 halaman artikel, singkatnya Andy Rustam sang pakar broadcasting ini sudah banyak posisi dan jabatan penting yang pernah dipegangnya. Bukan hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri. Beliau pernah magang di Manila Broadcasting Corporation (Radio Network),The Philipines. Dan ia juga pernah mengikuti private course programming & announcing dari seorang guru dari Ron Bailey School of Broadcast, Seattle WA, USA dan juga pernah mengikuti program magang di berbagai stasiun radio di enam negara bagian di Amerika Serikat yang dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat. 

Kembali ke tulisan beliau mengenai pengertian berbicara di depan umum, ini yang bisa dipetik :

Apa itu Berbicara di Depan Umum?

Definisi Berbicara di Depan Umum adalah sebuah proses atau seni menampilkan komunikasi lisan langsung, di hadapan publik atau sekelompok orang, dalam bentuk presentasi atau orasi / pidato. Dari definisi ini tersirat bahwa ini adalah sebuah “seni”. Artinya ini bukanlah ilmu pasti. Keberhasilannya lebih banyak didorong oleh “rasa” dan semakin sering dilatih akan semakin baik. Juga tersirat dari definisi ada kata “Komunikasi Lisan”, yang artinya ini bukan tentang sekedar ngomong-ngomong saja, melainkan sebuah komunikasi lisan, dimana tentunya segala hukum komunikasi berlaku ketika berbicara dihadapan umum.

Komunikasi Lisan

Hasil akhir dari semua komunikasi adalah terjadinya modifikasi pada komunikan (orang-orang yang menerima pesan komunikasi), setelah mendengar / membaca / melihat pesan-pesan yang disampaikan oleh Komunikator. Maka jelas sekali bahwa faktor terpenting untuk keberhasilan komunikasi (termasuk komunikasi-lisan) adalah mengenali khalayak komunikannya, mengetahui apa kebutuhannya, apa harapan-harapannya dan apa aspirasinya. Semakin kita mengenalnya dengan baik, maka semakin mudah bagi kita (komunikator) untuk berkomunikasi memodifikasi si komunikan.
Berbicara / Berpidato di Hadapan Umum (Public Speaking) adalah salah satu bentuk Komunikasi-Lisan yang paling efektif, justru karena khalayaknya lebih homogen dan berhadapan muka langsung (face to face).

Contoh: Misalnya saya seorang Politisi, ingin menggerakkan buruh agar bangkit melawan Pemerintah. Maka saya harus berpidato langsung di depan Buruh-Buruh Pabrik. Tentulah issue yang paling pas yang sudah sama-sama kita ketahui adalah dengan memunculkan soal Kenaikan Upah, soal Ketidak-adilan (karena ini merupakan aspirasi mereka). Pastilah buruh-buruh yang selama ini tenang-tenang saja akan ter-modifikasi menjadi bergejolak dan bergeraklah mereka untuk demo.

Jenis-Jenis Berbicara di Depan Umum

(1) Berpidato untuk meng-Informasi-kan:
Ketika anda berbicara dihadapan sekelompok orang untuk menyampaikan informasi tentang sesuatu topik atau issue khusus, maka ini dinamakan jenis Pidato Informatif. Contoh, a.l: Presentasi Bisnis, Memberi Seminar / Kuliah, Pemaparan Gagasan. Pidato Informatif sering disebut juga Pidato Inspiratif.
Seseorang yang mau melakukan jenis Pidato Informatif harus memiliki dasar-dasar fakta dan data yang kredibel untuk mendukung. Durasinya tidak boleh terlalu panjang tapi harus cukup berbobot. Keberhasilan Pidato Informatif, terukur dari berapa banyak orang yang bisa mengerti dan paham dengan maksud dan apa yang tadi dipidatokan.

(2) Berpidato untuk mem-Pengaruhi:
Bayangkan anda sedang jadi juru-kampanye si Yusril. Anda berpidato dari satu kecamatan ke kecamatan lain dihadapan warga. Anda mengatakan bahwa Yusril adalah pilihan terbaik warga DKI Jakarta. Dia jauh lebih baik dari Basuki Tjahja Purnama, untuk menduduki jabatan Gubernur DKI Jakarta. Maka pidato seperti ini termasuk jenis Pidato Influensif / Persuasif, karena memiliki tujuan untuk merubah opini dan meyakinkan hadirin. Tentu ini pekerjaan yang agak berat karena bisa saja sebahagian hadirin justru memiliki opini dan gagasan yang bertentangan dengan anda.
Kuncinya anda harus berpidato dengan menunjukkan antusiasme dan kegembiraan. Ini akan menjadi lebih susah apabila anda melakukannya bukan terdorong dari lubuk hati nurani anda. Dilain pihak andapun harus sadar bahwa anda bukan bermaksud berdebat atau berargumentasi apalgi berantem. Oleh karena itu, pilihan kata-katanyapun dijaga jangan sampai menyinggung perasaan orang lain. Pidato jenis Persuasif / Influensif ini sering dipakai oleh Salesman, Pemimpin Politik dan Pimpinan Aliran Agama.

(3) Berpidato untuk me-Motivasi agar melakukan sesuatu:
Ini adalah suatu bentuk Public Speaking yang tingkatnya lebih tinggi dari pidato persuasif yang bertujuan mempengaruhi. Tujuannya kali ini untuk memotivasi orang sedemikian rupa agar melangkah berbuat sesuatu 
 Action. Pidato jenis ini sering dipakai pada situasi konflik / perang, agar rakyat semua bergerak melawan musuh. Ini dipakai juga untuk membakar emosi sehingga para calon teroris dan calon pembom bunuh diri agar mau melaksanakan tindakan yang irasional sama sekali. Kalimat-kalimat yang digunakan biasanya terdiri dari kata-kata bernada keras, atau yang bobot emosinya besar. Si komunikator menggunakan cara memainkan emosi para komunikan untuk menjelaskan prinsip-prinsip yang dianutnya, alasan-alasannya, dan biasanya menyebutkan bahwa ini menjadi beban dan tanggung jawab semua orang, agar mau bergabung dan bertindak sesuai keinginan si komunikator. Apabila ditelusuri, pidatonya akan terdengar se-olah-olah masuk akal, namun sesungguhnya tidak, namun karena tertutup oleh kata-kata yang membakar emosi, menyebabkan tidak ada kesempatan banyak bagi para pendengar untuk mencerna susunan-susunan kalimat yang tidak masuk akal tersebut. Pidato ini termasuk jenis pidato Actuational / Motivational Speech (Pidato Aktuasi/Motivasi)

(4) Berpidato untuk menghibur / mengajak atau menyenangkan hati orang lain:
Pidato-pidato dalam kegiatan sosial, termasuk: upacara pernikahan, sambutan-sambutan bagi kelulusan, ulang tahun, pemakaman, halal-bihalal dsb, adalah golongan jenis Pidato-Pidato Sosial / Seremonial. Biasanya si Komunikator berpidato dihadapan orang-orang yang sudah dikenalnya atau sudah memiliki hubungan yang relatif dekat. Oleh karena itu sebaiknya isinya menyentuh juga peristiwa-peristiwa atau hal-hal yang istimewa yang terkait dengan acara atau seseorang yang dikenal oleh para hadirin. Sifat pidato biasanya agak segar dan menyentuh hati sesuai dengan kondisi dan suasananya. Yang perlu sekali diingat, adalah agar berhati-hati jangan sampai ada kata-kata / kalimat yang salah sebut atau yang dapat menyinggung perasaan, karena akan justru merusak suasana event yang sedang diselenggarakan.

Bagi seorang yang sudah ahli dalam berpidato, tentu saja mereka tidak terlalu ambil pusing dengan 4 jenis pengelompokan pidato tersebut di atas. Biasanya justru keempat jenis itu dikombinasikan. Dalam sebuah pidato yang cukup panjang mereka menggabungkan semua, sehingga pidatonya terdengar sangat informatif / inspiratif, tetapi juga segar dan menghibur serta membuat wawasan kita pun semakin lebar, dan dengan sendirinya kita pun menjadi termotivasi untuk melakukan atau mencoba seperti apa yang dikatakannya.

Demikian artikel Andy Rustam yang membahas mengenai pengertian berbicara di depan umum. 
Pada artikel kali ini, saya mendapat izin dari sang pakar broadcasting yang pernah meraih penghargaan dari Gubernur DKI Jakarta Bpk. Suprapto sebagai pemrakarsa lomba "Penghijauan Jakarta", dan juga pernah menjadi konsultan teknis stasiun Radio ABRI (Armed Forces Radio), serta konsultan bagi broadcasting stations dalam berbagai aspeknya: Management, Marketing & Sales, Programming termasuk keterampilan (skill) yang dibutuhkan.
Andy Rustam penerima gelar Ambassador of Goodwill dari negara bagian Arkansas Amerika Serikat di tahun 1987, ditandatangani oleh Bill Clinton selaku Gubernur, kakak dari Fariz RM ini juga pernah mengajar beberapa artis diantaranya Nicholas Saputra, Dian Sastrowardoyo dan Raline Shah. 

Semoga ilmu yang telah diberikan oleh beliau kepada banyak orang termasuk saya, dapat bermanfaat dan tentu saja ia akan mendapat balasan kebaikan pula. "Salut saya untuk Pak Andy Rustam..Salam Hormat Pak....Semoga Pak Andy sehat..sehat..sehat".