Jangan ada lagi Bebek Nungging, Tidak belanja online.....
Sekitar bulan Maret
2016 yang lalu ada kasus dari selebritis : “ ZG” yang dianggap telah melakukan
pelecehan lambang negara ketika tampil dalam acara musik di stasiun televisi
swasta, dengan menyebut lambang sila ke-5 berbentuk Bebek Nungging dan menyebutkan
tanggal kemerdekaan Indonesia bukan 17 Agustus melainkan 32 Agustus.
Lawakan ZG berbuntut
panjang akibat diduga menghina negara. ZG pun terseret hingga ke ranah hukum
karena dianggap melanggar Pasal 24 UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. ZG dianggap merendahkan
kehormatan Lambang Negara. Dan jika terbukti, ZG dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta. Ironis sekali
ya....maksudnya lelucon ...becandaan..jadi serius dampaknya.
Ada lagi yang saat ini ngetrend di sosial media. Bermula dari komentar selebritis muda yang menjadi
brand ambasador beberapa produk sebut saja namanya IS, mengenai belanja online
yang diliput oleh salah satu media. Ketika wawancara, ternyata IS mengaku bahwa
dirinya tidak pernah belanja online. Pengakuan ini bertolak belakang dengan
perannya sebagai brand ambassador sebuah situs toko online ternama. IS
bermaksud menarik kembali pernyataannya lewat sosial media..namun ternyata
netizen melihat hal yang lain lagi, IS mau merubah statementnya tentang dirinya tidak pernah belanja online selain di “merk
tersebut”, tapi dilakukan dengan smartphone merk “A” , padahal IS brand
ambasador “O” sebuah merk ponsel terkenal yang sedang promo terus-terusan.
Melihat dua kasus tersebut,
memang kita harus hati-hati dalam berkomunikasi baik komunikasi verbal maupun
non verbal, baik berupa ucapan maupun tulisan. Karena apa?
Karena prinsip komunikasi
bersifat irreversible.
Artinya adalah setiap orang yang melakukan proses komunikasi
tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh
pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang
sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang
begitu saja pada diri orang lain tersebut.
Pesan dalam komunikasi bersifat irreversibel. Sekali pesan itu anda kirim ke
orang lain, efeknya tak bisa anda cabut begitu saja. Ada banyak kasus misinterpretasi pesan yang
mengakibatkan efek yang tak bisa kita duga.
Itulah salah satu prinsip komunikasi, adalah bahwa komunikasi
itu bersifat Irreversible (Deddy Mulyana:2007) Artinya, dalam komunikasi sekali
kita mengirimkan pesan, kita tidak dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut
bagi khalayak, apalagi menghilangkan efek pesan tersebut sama sekali. Jika kita
analogikan seperti peluru yang ditembakkan dari sepucuk pistol atau seperti
anak panah yang dilepaskan dari busurnya. Kita tidak bisa menarik kembali
peluru atau anak panah yang telah ditembakkan atau dilepaskan tersebut.
Nah, untuk itu ...dalam berkomunikasi
kita haruslah berhati-hati. Mana yang baik dan mana yang tidak, mana yang akan
menimbulkan efek negatif dan mana yang akan menimbulkan efek positif. Tatalah
komunikasi kita dengan banyak belajar. Yuk, kita belajar berkomunikasi yang
efektif dan efisien di Of Course!!! Follow twitter : @ofcoursepresent atau whatsap
087889060893 untuk info lebih lanjut.
0 komentar:
Post a Comment