Sunday, May 29, 2016

Kursus Public Speaking : Belajar dari kesalahan orang lain

Jangan ada lagi Bebek Nungging, Tidak belanja online.....

Sekitar bulan Maret 2016 yang lalu ada kasus dari selebritis : “ ZG” yang dianggap telah melakukan pelecehan lambang negara ketika tampil dalam acara musik di stasiun televisi swasta, dengan menyebut lambang sila ke-5 berbentuk Bebek Nungging dan menyebutkan tanggal kemerdekaan Indonesia bukan 17 Agustus melainkan 32 Agustus.

Lawakan ZG berbuntut panjang akibat diduga menghina negara. ZG pun terseret hingga ke ranah hukum karena dianggap melanggar Pasal 24 UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. ZG dianggap merendahkan kehormatan Lambang Negara. Dan jika terbukti, ZG dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta. Ironis sekali ya....maksudnya lelucon ...becandaan..jadi serius dampaknya.

Ada lagi yang saat ini ngetrend di sosial media. Bermula dari komentar selebritis muda yang menjadi brand ambasador beberapa produk sebut saja namanya IS, mengenai belanja online yang diliput oleh salah satu media. Ketika wawancara, ternyata IS mengaku bahwa dirinya tidak pernah belanja online. Pengakuan ini bertolak belakang dengan perannya sebagai brand ambassador sebuah situs toko online ternama. IS bermaksud menarik kembali pernyataannya lewat sosial media..namun ternyata netizen melihat hal yang lain lagi, IS mau merubah statementnya tentang  dirinya tidak pernah belanja online selain di “merk tersebut”, tapi dilakukan dengan smartphone merk “A” , padahal IS brand ambasador “O” sebuah merk ponsel terkenal yang sedang promo terus-terusan.  

 
Melihat dua kasus tersebut, memang kita harus hati-hati dalam berkomunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal, baik berupa ucapan maupun tulisan. Karena apa?
Karena prinsip komunikasi bersifat irreversible.

Artinya adalah setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.

Pesan dalam komunikasi bersifat irreversibel. Sekali pesan itu anda kirim ke orang lain, efeknya tak bisa anda cabut begitu saja. Ada banyak kasus misinterpretasi pesan yang mengakibatkan efek yang tak bisa kita duga.
Itulah salah satu prinsip komunikasi, adalah bahwa komunikasi itu bersifat Irreversible (Deddy Mulyana:2007) Artinya, dalam komunikasi sekali kita mengirimkan pesan, kita tidak dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi menghilangkan efek pesan tersebut sama sekali. Jika kita analogikan seperti peluru yang ditembakkan dari sepucuk pistol atau seperti anak panah yang dilepaskan dari busurnya. Kita tidak bisa menarik kembali peluru atau anak panah yang telah ditembakkan atau dilepaskan tersebut.


Nah, untuk itu ...dalam berkomunikasi kita haruslah berhati-hati. Mana yang baik dan mana yang tidak, mana yang akan menimbulkan efek negatif dan mana yang akan menimbulkan efek positif. Tatalah komunikasi kita dengan banyak belajar. Yuk, kita belajar berkomunikasi yang efektif dan efisien di Of Course!!! Follow twitter : @ofcoursepresent atau whatsap 087889060893 untuk info lebih lanjut.

0 komentar:

Post a Comment