Kecerdasan Emosi/Emotional Quotation (EQ) meliputi kemampuan mengungkapkan perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya. Kecerdasan emosi dapat juga diartikan sebagai kemampuan mental yang membantu kita mengendalikan dan memahami perasaan-perasaan kita dan orang lain yang menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-perasaan tersebut. Jadi orang yang cerdas secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan-perasaan, tetapi juga memahami apa artinya. Dapat melihat diri sendiri seperti orang lain melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-olah apa yang dirasakan orang itu kita rasakan juga.
Silakan anda analisa : profile dalam video https://www.youtube.com/watch?v=0oHa62Q8tjo dilihat dari sisi Kecerdasan Emosi (Emotional Quotation) dalam Interpersonal Communication Skill,
Studi Kasus : Zaskia Gotik melecehkan Lambang Negara RI).
Jawaban :
Kasus Zaskia Gotik melecehkan Lambang Negara RI :
Pada dasarnya segala sesuatu yang ada merupakan sensasi bagi manusia, yang bisa diserap melalui pancaindera. Tubuh manusia akan menyeleksi sensasi yang diterima. Setelah itu sensasi yang diterima reseptor sebagai pilihan akan diproses dalam otak yang dipengaruhi oleh pengalaman, emosi, situasi dan keinginan.
Berdasarkan teori dari Daniel Goleman mengenai kecerdasan emosi , Kasus Zaskia Gotik dapat dianalisa seperti ini : Zaskia mendapat sensasi yang menstimulus dirinya untuk merespon sebuah pertanyaan mengenai sila sila dari dasar ideologi negara RI. Zazkia akan merespon stimulus tersebut dengan di iringi oleh emosi.
Sedangkan emosi seseorang sangat di pengaruhi oleh pengalamannya sehingga tingkat emosi seseorang sangat bergantung dari seperti apa dan bagaimana pengalaman terhadap hal tersebut sampai kepada dirinya baik secara langsung maupun tidak langsung
Jawaban Zazkia saat menerima pertanyaan tersebut lalu menjawabnya dengan melecehkan sila dari Pancasila, mungkin pengalamannya tentang esensi dari Ideologi negara kita , sangat kurang maka emosi yang terlahir adalah rasa kebanggaan terhadap dirinya yang berlebihan sehingga menimbulkan rasa bahwa dirinyalah yang terpenting sedangkan yang lain tidak, tanpa terkecuali Ideologi Negara kita.
Selanjutya jawaban yang keluar dari Zaskia adalah hal yang sangat membahayakan dirinya karena dapat melukai dirinya dan sekitarnya karena ada hukum yang berlaku yang mengatur mengenai dasar-dasar hukum di Indonesia termasuk sanksinya. Artinya Zaskia Gothik belum memiliki kemampuan bagaimana mengungkapkan perasaan, dan kesadaran serta pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur serta mengendalikannya.
Dampak dari emosi tersebut dapat di lihat dari terjadinya peristiwa tersebut di media, yang mana informasinya di lihat dan di dengar seluruh rakyat Indonesia sehingga hal ini dapat melukai harga diri dan martabat bangsa sebagai bangsa yang menjadikan Pancasila sebagai dasar hukum negara RI.
Berlanjut dari sana hal itu ternyata tidak berhenti sampai di situ, karena ternyata Zaskia Gotik juga belum menyadari tentang keberadaanya sebagai publik figure yang pendapatnya bisa menjadi referensi bagi banyak orang terutama fansnya, bayangkan seberapa dahsyatnya daya rusak seorang Zaskia Gotik bagi bangsa Indonesia artinya secara keseluruhan tingkat EQ Zaskia Gotik masih sangat rendah sehingga harus banyak belajar mengenai interpersonal skill lebih baik. Seharusnya seorang public figure memiliki soft skill yang baik karena berkaitan dengan “EQ” (Emotional Intelligence Quotient) seseorang, EQ seseorang itulah kumpulan karakter kepribadian, rahmat sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain.
Apalagi dalam teori komunikasi dijelaskan bahwa sesuatu yang sudah dikatakan tidak dapat ditarik kembali (Irrevisible).
0 komentar:
Post a Comment