Monday, September 1, 2014

Public Speaking

Public speaking

Beberapa hari lalu saya diminta kampus saya untuk speak out mewakili mahasiswa (padahal usia saya jauh lebih tua dibanding mahasiswa lain), alasan Kepala jurusan memilih saya karena saya sudah terlalu banyak pengalaman dan tentu saja secara persyaratan sudah pantas bicara mewakili pihak kampus di dalam acara open house dan workshop. Akhirnya saya bersedia. Sebagai wujud berbakti pada almamater (hehehe..).
Pada saat hari H, saya lihat begitu banyak pelajar SMA yang hadir sebagai audience acara tersebut, karena memang tujuan kampus adalah intinya menawarkan pada mereka untuk masuk mendaftar sebagai mahasiswanya, khususnya jurusan yang dimaksud. Sebelum saya speak out, ada seorang dosen yang berbicara mengenai jurusan tersebut, dosen ini seorang pakar dibidang jurusan tersebut, bahan presentasinya begitu bagus tampilannya, penjelasannyapun bagus, beliau sangat menguasai audience, namun sayang menurut saya terlalu ilmiah materi yang disampaikan, sehingga audience hanya diam memikirkan apa yang ada dalam pikirannya (mungkin saja…”wah berat ya jurusan ini” atau malah mungkin tidak mengerti sama sekali apa yang disampaikan oleh si pakar tersebut). Sehingga audience hanya terpaku saja atas ketidak mengertiannya. Menurut saya si pakar ini lupa bahwa audience yang ada didepannya adalah seluruhnya siswa SMA yang belum mengerti betul tentang istilah-istilah ilmiah jurusan tersebut. Apalagi istilah-istilah ilmiah tersebut banyak menggunakan bahasa asing, yang hanya dunia atau jurusan tersebut yang mengerti akan istilah tersebut.
Sampailah giliran saya untuk berbicara, seperti biasa sebelum saya berbicara selalu saya tanyakan pada penyelenggara acara : apa tujuan dari acara ini? Audiencenya siapa? Dengan 2 point itu saja saya sudah siap untuk berbicara. Singkatnya saya bicara dengan tujuan atau goalnya adalah audience harus mendaftar sebagai mahasiswa baru di universitas tersebut. Dan audiencenya anak SMA tentu saja saya harus menyesuaikan bahasa saya dengan alam pikirannya, dengan karakternya.
Singkat cerita saya bicara didepan 1000 pelajar SMA menyampaikan dengan bahasa yang amat sangat mudah diterima oleh mereka, seperti layaknya sharing , tentang universitas ini adalah sebagai pilihan pertama sebelum test masuk di perguruan tinggi negeri. Selanjutnya saya jelaskan beberapa kelebihan universitas tersebut seperti akreditasnya dan cara bayaran yang sangat mudah yaitu bisa dicicil. Untuk jurusannya saya jelaskan pada mereka, bahwa yang kalian lihat selama ini di televisi, di jalan-jalan, di media apapun, adalah hasil karya kerja kalian nantinya. Akhirnya audience terbuka pikirannya, dan terakhir saya sampaikan, sekarang kalian tahu apa yang harus kalian jalankan ya…dan selanjutnya terlihatlah audience, para pelajar SMA tersebut bertanya kesemua panitia yang memakai seragam, apakah bisa daftar sekarang? Cara mendaftar bagaimana dan dimana ya?....
Itulah kekuatan kita sebagai pubic speaker, kita harus tahu dahulu siapa audiencenya dan apa tujuan bicaranya …..


0 komentar:

Post a Comment